Wardhani, Veronica Indriati Sri and Rahardjo, Henky Poedjo (2013) ANALISIS PROSES TERMOHIDROLIK FLUIDA NANO ZRO2 UNTUK PENDINGIN PEMANAS PELAT DENGAN PROGRAM CFD. In: Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir PTNBR – BATAN Bandung, 4 Juli 2013, BANDUNG.
Semnas Sains dan Teknologi Nuklir_2013.pdf
Download (2MB) | Preview
V.Indriati_semnas_2013_ANALISIS PROSES TERMOHIDROLIK FLUIDA NANO ZRO2 UNTUK PENDINGIN PEMANAS PELAT DENGAN PROGRAM CFD_509-517.pdf
Download (389kB) | Preview
Abstract
ANALISIS PROSES TERMOHIDROLIK FLUIDA NANO ZRO2 UNTUK PENDINGIN PEMANAS PELAT DENGAN PROGRAM CFD. Pada umumnya fluida kerja yang digunakan untuk pendingin suatu sistem adalah air, karena air mempunyai sifat hantaran panas yang besar dan titik beku yang rendah. Namun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk meningkatkan kemampuan pendinginan dengan menggunakan fluida kerja campuran air dengan partikel nano. Hal ini dapat menaikkan kerapatan fluida kerja sehingga daya hantarnya bisa lebih baik dan pendinginannya meningkat. Telah dibuat fluida nano dari campuran air dan partikel ZrO2 serta telah diperoleh beberapa sifat-sifat fisikanya. Akan tetapi belum diketahui kemampuannya untuk digunakan sebagai fluida pendingin, oleh karena itu perlu diteliti karakteristik termohidrolik fluida nano tersebut untuk mengetahui unjuk kerja pendinginannya. Dalam penelitian ini dilakukan analisis dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk mendapatkan prediksi awal karakteristik termohidrolik fluida nano ZrO2 berupa temperatur dan kecepatan sebelum eksperimen dilakukan. Analisis dilakukan dengan membuat model sistem berupa pemanas berbentuk pelat yang dialiri fluida nano secara vertikal. Hasil analisis menunjukkan bahwa proses perpindahan panas yang terjadi adalah proses konveksi alamiah dan fluida nano ZrO2 mempunyai sifat konduktansi yang lebih besar sekitar 3% sampai 5% jika dibandingkan dengan fluida air jika digunakan sebagai pendingin. Hasil ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memprediksi sifat-sifat termohidrolik pada saat eksperimen dilakukan, sehingga eksperimen bisa lebih akurat.