Optimalisasi pencegahan stunting berbasis kearifan lokal melalui pemanfaatan olahan jagung di Desa Panduman Jelbuk

Desa Panduman di Kecamatan Jelbuk memiliki prevalensi balita stunting tertinggi, yaitu sebesar 31%. Upaya peningkatan praktik pemberian makanan tambahan bagi balita dapat dilakukan dengan memanfaatkan hasil pangan berbasis kearifan lokal. Salah satu jenis makanan tambahan atau pangan berbasis kearifan lokal yang memiliki kadar gizi tinggi dan bernilai ekonomis tinggi sehingga dapat dimanfaatkan dalam meningkatan gizi balita adalah jagung. Desa Panduman di Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember memiliki pangan lokal nabati potensial untuk dikembangkan yaitu jagung. Namun demikian, pengetahuan pengelolaan jagung ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk mencegah stunting pada balita di Desa Panduman. Berdasarkan permasalahan tersebut maka solusi yang ditawarkan oleh pengusul dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah optimalisasi pencegahan stunting berbasis kearifan lokal melalui edukasi dan pelatihan pemanfaatan olahan jagung sebagai produk komplementer bernilai gizi dan ekonomi tinggi melalui edukasi dan pelatihan olahan jagung pada Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 88% peserta aktif bertanya. Hasil tersebut menunjukkan adanya dampak positif dari pelaksanaan edukasi yang diberikan kepada mitra dalam memahami komposisi jagung untuk mencegahstunting pada balita. Hasil kegiatan juga memberikan output olahan jagung berupa kue jagung, pudding jagung, dan nugget jagung.