Moluska Danau Maninjau: kandungan nutrisi dan potensi ekonomisnya

Livia, Rossila Tanjung (2015) Moluska Danau Maninjau: kandungan nutrisi dan potensi ekonomisnya. Limnotek : Perairan Darat Tropis di Indonesia, 22 (2): 2. pp. 118-128. ISSN 2549-8029

[thumbnail of 2549-8029_22-2_2015-2.pdf]
Preview
Text
2549-8029_22-2_2015-2.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (512kB) | Preview

Abstract

Danau Maninjau terkenal dengan kerangnya yang disebut pensi (Corbicula moltkiana dan Corbicula javanica) yang diolah secara tradisional sebagai makanan selingan yang khas. Pensi sudah menjadi sumber daya perairan bernilai ekonomis yang diperjualbelikan di pasar-pasar sekitar Danau Maninjau. Selain pensi, langkitang (Brotia sumatrensis dan Melanoides tuberculata) juga menjadi makanan favorit bagi penduduk di daerah tersebut. Sebaliknya, keong tutut (Filopaludina javanica) dan kijing taiwan (Anodonta woodiana) yang banyak ditemukan di sekitar danau ini tidak dijadikan sebagai salah satu sumber makanan bagi masyarakat setempat. Tulisan ini ditujukan untuk mengetahui kandungan nutrisi dan nilai ekonomis keempat komoditas tersebut. Untuk itu, dilakukan pengambilan sampel keempat komoditas tersebut dari Danau Maninjau pada bulan Oktober 2013 dan April 2014 dan dilakukan analisis proksimat, mineral dan asam amino. Hasilnya menunjukkan bahwa keempat komoditas tersebut memiliki kandungan protein yang tinggi, berkisar dari 5,2% (kijing) sampai 9,5% (langkitang) dari berat basahnya. Kandungan lemaknya cukup rendah (1,3-2,7% berat basah). Keempat komoditas mengandung semua mineral yang diuji (Ca, Fe dan P). Kijing mengandung besi dan fosfor tertinggi (0,148% dan 0,612%), sedangkan kandungan kalsium tertinggi ada pada tutut (2,023%). Dengan kandungan protein yang tinggi dan kaya mineral kijing dan tutut sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pilihan makanan bergizi dan sumber peningkatan ekonomi bagi penduduk di daerah Maninjau. Pensi yang sangat populer di daerah Maninjau ternyata memiliki kandungan nutrisi yang lebih rendah daripada kijing dan tutut.

Item Type: Article
Additional Information: Validated by Sri Wulan
Uncontrolled Keywords: Langkitang, Pensi, Tutut, Kijing, Danau Maninjau, Kandungan nutrisi, Nilai ekonomis, Corbicula, Anodonta, Nutritional requirements, Nutritional analysis, economic value
Subjects: Medicine & Biology > Nutrition
Agriculture & Food > Food Technology
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 02 Aug 2024 04:00
Last Modified: 02 Aug 2024 04:00
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/25031

Actions (login required)

View Item
View Item