Pengolahan limbah praktikum menggunakan alat penyulingan sebagai bahan praktikum kelarutan aspal dengan Tetra Chloro Ethylene (TCE)

Sampah merupakan bahan hasil suatu kegiatan atau proses yang tidak dapat dimanfaatkan lagi dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat apabila tidak dikelola dengan baik. Pengertian sampah dapat ditemukan dalam Keputusan Menperindag RI Nomor 231/MPP/Kep/7/1997 dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa sampah adalah sisa barang atau bahan dari kegiatan atau proses produksi yang telah berubah fungsinya. Sampah mempunyai sifat fisik, kimia dan biologi. Jenis sampah dapat dikelompokkan berdasarkan sumber dan jenis senyawanya, seperti sampah rumah tangga, industri, pertanian, pertambangan, pariwisata, dan medis. Limbah yang dihasilkan di Lab Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil, dari kegiatan praktikum, penelitian mahasiswa dan dosen berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah cair tersebut berasal dari uji kelarutan aspal terhadap Tetra Chloro Ethylene (TCE) dan limbah uji ekstraksi yang merupakan pelarutnya adalah Pertamax. Limbah ini berpotensi untuk dimanfaatkan kembali, yaitu dengan dimurnikan kembali dengan proses penyulingan menggunakan alat yang dirancang khusus. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa limbah hasil kegiatan praktikum dan penelitian masih layak untuk digunakan atau digunakan kembali dengan menunjukkan nilai kelarutan yang tidak terlalu dominan yaitu hanya mempunyai selisih sebesar 0,01% yaitu kelarutan sebesar aspal pada limbah TCE sebesar 99,63% sedangkan TCE murni mempunyai nilai kelarutan sebesar 99,64%. Jadi dapat disimpulkan bahwa limbah ini masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan praktikum dan penelitian selanjutnya tanpa harus menggunakan TCE yang baru.