Tegangan sisa pelat logam paduan Al-Li setelah pemesinan ditentukan oleh defraksi sinar X

Logam paduan Al-Li diramalkan akan menggantikan logam-logam paduan alumunium lain sebagai bahan struktur pesawat terbang, karena ringan dan teguh. Bahna ini sampai kini masih menjadi objek penelitian. Sebelum pemakaiannya sebagai bahan struktur, bahan asal harus terlebih dahulu melalui berbagai proses, baik proses termal maupun mekanik. Pemesinan, seperti pengikisan frais dan canai (rol), akan menimbulkan tegangan sisa di dalam bahan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tegangan sisa yang timbul di dalam bahan pelat logam-paduan 8090-T3 setebal 12,5 cm baik setelah pengikisan frais sedalam 0,5 cm maupun setelah canai sampai ketebalan 0,8 cm, memakai defraksi sinar X. Pengikisan menyebabkan pemisahan kurva regangan terhadap sin²Ψ dan tensor tegangan tekan, yang unsur-unsur tensornya σ11, σ22, σ33, σ12, σ13 dan σ23 sebesar 127, 129, 127,265, 30 dan 32 MPa. Tegangan ini sebenarnya merupakan jumlah tegangan sisa bahan asli dan tegangan yang disebabkan oleh pengikisan. Canai terhadap pelat menghasilkan kurva tersebut. Tampak terjadi osilasi pada kurva tersebut, yang analisisnya tak dapat dilakukan tanpa data tambahan. Jika tegangan yang terjadi dianggap tegangan biaksial, diperoleh nilai tegangan tekan sebesar 260 MPa dalam arah canai, demikian juga pada arah 45°C dan 90°C dari arah canai.