Evaluasi sistem informasi halal food tracer untuk meningkatkan usabilitas sistem menggunakan implementasi model ISO 25023

Pertumbuhan populasi Muslim yang pesat telah meningkatkan permintaan produk dan layanan halal di berbagai sektor. Namun, tantangan seperti kontaminasi silang dan penipuan sertifikasi halal tetap ada, yang mengancam integritas rantai pasok bahan pangan halal. Halal Food Tracer, sebuah sistem informasi berbasis website yang dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro, berfungsi untuk memfasilitasi pertukaran informasi terkait produk halal dan memantau kepatuhan halal dari hulu ke hilir. Untuk menjamin kesuksesan sistem maka perlu dilakukan evaluasi untuk menilai kualitas sistem.Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas sistem dari segi ketergunaan (Usability). Data dikumpulkan melalui metode user testing dan kuesioner berbasis model ISO/IEC 25023. Data kemudian diolah menggunakan teknik regresi linier berganda. Berdasarkan analisis yang dilakukan ditemukan tingkat usabilitas sistem, yang dinilai dengan tingkat kepuasan pengguna (Satisfaction), sudah cukup baik dengan nilai 3,61 dari 5,00. Selain itu, variabel User Interface Aesthetics, Accessibility, dan User Error Protection merupakan empat variabel dengan pengaruh paling tinggi dengan koefisien regresi masing-masing sebesar 0.316, 0.2293 dan 0,150. Adapun prioritas perbaikan disarankan dilakukan pada variabelAccessibility.