Bedah mikroendodontik pada gigi pasca perawatan endodontik ulang disertai kista radikuler murni gigi insisif mandibula

Elizabeth, Elizabeth and Dewa, Ayu Nyoman Putri Artiningsih (2023) Bedah mikroendodontik pada gigi pasca perawatan endodontik ulang disertai kista radikuler murni gigi insisif mandibula. In: Prosiding KPPIKG 2023: The 19th Scientific Meeting and Refresher Coursein Dentistry, Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia, 2-4 Februari 2023, Jakarta Convention Center.

[thumbnail of Prosiding_2023_Elizabeth_78-84.pdf] Text
Prosiding_2023_Elizabeth_78-84.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (699kB)

Abstract

Tujuan: Perawatan endodontik inadekuat memicu lesi persisten yang menstimulasi sitokin proinflamasi untuk mencegah perluasan lesi ke area sistemik dengan pembentukan lesi kronis. Seiring waktu, terbentuk kista radikuler yang hanya merespon terhadap perawatan ulang diikuti bedah endodontik. Laporan kasus ini bertujuan menjelaskan imunohistopatogenesis formasi kista radikuler murni dan manfaat bedah mikroendodontik dengan teknik GTR untuk meningkatkan proses penyembuhan. Laporan kasus: Pria berusia 52 tahun dirujuk ke RSKGM FKG UI dengan keluhan tidak nyaman saat mengunyah pada gigi bawah kiri depan dan pembengkakan gusi area dalam dekat lidah sejak beberapa tahun lalu, padahal telah dilakukan perawatan saraf. Perawatan pada kasus ini adalah perawatan ulang endodontik non-bedah dan evaluasi 6 bulan menunjukkan pembengkakan persisten area lingual dan persistensi lesi periapikal. Bedah mikroendodontik diindikasikan pada kasus ini dengan prosedur flap trapezoid intrasulkular, enukleasi kista, apikoektomi, preparasi retrograde, pengisian retrograde dengan semen bioceramic. Selanjutnya, aplikasi bone graft dan membrane (teknik GTR) serta reposisi gingiva. Evaluasi 3 bulan menunjukkan hilangnya pembengkakan, pembentukan trabekula tulang dan ligamen periodontal, serta asimptomatik. Kesimpulan: Evaluasi perawatan endodontik ulang non-bedah selama 6 bulan menunjukkan pembengkakan area lingual dan simptom menetap. Kista murni hanya merespon terhadap perawatan endodontik bedah untuk mencapai proses penyembuhan. Bedah mikroendodontik dinilai lebih konservatif dan minimal invasif serta teknik GTR meningkatkan proses penyembuhan.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Bedah mikroendodontik, perawatan endodontik
Subjects: Health Resources > Health Care Assessment & Quality Assurance
Health Resources > Health Services
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 19 Feb 2025 01:31
Last Modified: 19 Feb 2025 01:31
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/51246

Actions (login required)

View Item
View Item