Tantangan perawatan geroendodontik : laporan kasus obliterasi & kanal kurvatur

Tujuan : Penatalaksaan perawatan endodontik pada lansia memerlukan pertimbangan khusus karena berkaitan dengan adanya perubahan fisiologis dan patologis pada rongga mulut ataupun sistemik. Perubahan morfologis dentin pada lansia seperti obliterasi menyebabkan negosiasi saluran akar lebih sulit. Selain itu adanya kanal kurvatur menambah tantangan dalam prosedur perawatan endodontik lansia. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk membahas perawatan endodontik dengan obliterasi dan kanal kurvatur pada pasien lansia. Laporan Kasus : Pasien wanita, 85 tahun datang dengan beberapa masalah pada giginya. Pasien termasuk dalam kategori ASA II dan nilai Basic ADL 5. Gigi atas kanan berlubang dan tidak sakit. Tes perkusi (+), mobilitas (-). Dari foto radiograf diketahui terdapat pelebaran ruang periodontal di apikal serta adanya kurvatur di saluran akar mesiobukal. Gigi 16 didiagnosis Nekrosis pulpa dengan periodontitis apikal asimptomatik. Perawatan endodontik pada pasien ini dilakukan dengan melihat kondisi sistemik pasien. Preparasi akses menggunakan bur diamendo dan dilanjutkan dengan satelec acteon tip ET 20 disertai penggunaan magnifikasi untuk mencari letak orifis saluran akar mesio bukal dan disto bukal. Preparasi saluran akar menggunakan instrument putar protaper gold disertai irigasi NaOCl 2,5% dan EDTA 17%. Kemudian gigi tersebut direstorasi dengan onlay. Kesimpulan : Perawatan endodontik pada pasien geriatri (geroendodotik) dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi sistemik pasien serta prosedur perawatan yang tepat dan singkat. Kesulitan pada kasus ini dapat diatasi dengan penggunaan magnifikasi, satelec acteon serta penggunaan instrument putar protaper gold untuk preparasi saluran akar yang kurvatur.