Anna, P. Bani (2024) Mendeteksi strabismus pada anak. In: Prosiding Simposium Ilmiah Tahunan XIX Preparing Our Children for A Better Future, 3-4 Maret 2024, Jakarta.
![[thumbnail of Prosiding_2024_Anna P. Bani_67-76.pdf]](https://karya.brin.go.id/style/images/fileicons/text.png)
Prosiding_2024_Anna P. Bani_67-76.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (129kB)
Abstract
Strabismus atau mata juling adalah deviasi posisi mata atau kecenderungan posisi mata untuk mengalami deviasi dari kedudukan normal.Strabismus terjadi pada 1,3-5,7% anak-anak secara global dan dapat terjadi secara unilateral atau bilateral.Anak dengan strabismusyang tidak ditangani memiliki risiko untuk mengalami penurunan kualitas hidup dalam perkembangan di masa depan karena strabismus dapat menghambat pembentukan pandangan binokular, menyebabkan pandangan buram, mata lelah, gangguan pembelajaran, dan keterbatasan psikososial secara umum. Setelah usia 8-9 tahun, apabila strabismus tidak dikoreksi, maka gangguan penglihatan dapat bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi.Dewasa dengan strabismus juga secara signifikan memiliki kepercayaan diri yang rendah, mengalami kesulitan dalam pergaulan, memiliki gangguan kecemasan, memiliki tingkat stress yang tinggi, dan cenderung mengalami kesulitan mencari pekerjaan.Meskipun demikian,banyak kasus strabismus terutama pada anak yang masih tidak terdeteksi, padahal kebanyakan strabismus anak muncul pada usia 1-4 tahun, sebelum usia sekolah
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | diagnosis, etiologi strabismus |
Subjects: | Health Resources Health Resources > Health Care Technology |
Depositing User: | Saepul Mulyana |
Date Deposited: | 19 Feb 2025 01:27 |
Last Modified: | 19 Feb 2025 01:27 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/48217 |