Rinawati, Rohsiswatmo and Angelica, Diana Vita and Mika, Windani (2024) Neonate with respiratory distress without risk of infection: do i still think about sepsis? In: Prosiding Simposium LXXX Medicine is Still an Art: Real Life in Clinical Practice Managing Sick Children, 12-13 Mei 2024, Jakarta.
![[thumbnail of Prosiding_2024_Rinawati Rohsiswatmo_6-15.pdf]](https://karya.brin.go.id/style/images/fileicons/text.png)
Prosiding_2024_Rinawati Rohsiswatmo_6-15.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (463kB)
Abstract
espiratory distress in newborn atau gangguan pernapasan pada bayi baru lahir merupakan kondisi yang ditandai dengan adanya satu atau lebih gejala berupa takipnea, nasal flaring, retraksi, dan grunting yang dapat berkembang menjadi gagal napas apabila tidak segera ditangani. Kondisi ini merupakan salah satu alasan paling umum bayi masuk Unit Perawatan Intensif Neonatal (UPIN). Lima belas persen bayi aterm dan 29% bayi hampir cukup bulan yang masuk UPIN mengalami gangguan pernapasan signifikan; persentase ini bahkan lebih tinggi untuk bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 34 minggu. namely respiratory distress syndrome (RDS).
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | respiratory distress, transisi bayi |
Subjects: | Health Resources > Health Care Technology Health Resources > Health Education & Manpower Training |
Depositing User: | Saepul Mulyana |
Date Deposited: | 19 Feb 2025 01:13 |
Last Modified: | 19 Feb 2025 01:13 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/47911 |