Unveiling the recent knowledge on catching up immunization

munisasi pada anak merupakan salah satu jenis layanan kesehatanmasyarakat yang paling efektif dan berhasil dalam mengurangi mortalitas akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Pemberian imunisasi yang tidak lengkap akan meningkatkan risiko anak terkena berbagai penyakit infeksi. Pandemi Coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2 telah mengganggu berbagai akses layanan kesehatan esensial, salah satunya adalah layanan imunisasi. Menurut data dari World Health Organization (WHO), terdapat setidaknya 68 negara yang terganggu program imunisasinya akibat COVID-19 dan mengakibatkan lebih dari 80 juta anak berisiko terkena difteri, campak, dan polio akibat menurunnya cakupan imunisasi sejak pandemi. Pada Mei 2020, UNICEF juga melaporkan adanya penurunan imunisasi DTP3 dan MR1 di Indonesia, sebesar 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan cakupan imunisasi menurun sejak pandemi COVID-19 dari 84,2% pada awal tahun 2020 menjadi 79,6% pada tahun 2021.