Adinda, Zahira Dwinaputri and Witdiawati, Witdiawati and Chandra, Isabella Hostanida Purba (2024) Gambaran self-management dan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS. MAHESA: Malahayati Health Student Journal, 4 (8): 23. pp. 3395-3405. ISSN 2746-198X
2746-198X_4_8_2024-23.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (238kB)
Abstract
Human Immunodeficiency Virus masih menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia karena prevalensi yang meningkat setiap tahunnya. Salah satu faktor untuk mengevaluasi kesehatan orang dengan HIV adalah dengan mengkaji kualitas hidupnya, perbaikan kualitas hidup kelompok tersebut menjadi tujuan penting untuk pengobatan. HIV termasuk kedalam penyakit kronis dan membutuhkan self-management, pengobatan yang harus dikontrol dan ditentukan, adanya kebutuhan akan perawatan diri, stigma dari masyarakat, dan tekanan psikologis. Jawa barat merupakan salah satu provinsi tertinggi penderita HIV/AIDS di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran self-management dan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum TNI AD Tk.IV Guntur, Garut. Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel yang diteliti adalah 111 HIV yang berlokasi di Rumah Sakit Umum TNI AD Tk.IV Guntur Garut. Data dikumpulkan menggunakan instrumen HIV Self-Management Scale dan instrumen kualitas hidup dengan menggunakan WHOQOL-HIV BREF. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Penelitian ini menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 94 orang (84.7%). Sebagian besar dari responden berusia 20 – 44 tahun yaitu sebanyak (83.8%), pendidikan akhir di tingkat pendidikan sekolah menengah atas sebanyak 68 orang (61.3%). Berdasarkan tingkat self-management responden yang memiliki tingkat self-management buruk sebanyak 63 orang (56.8%). Sedangkan untuk kualitas hidup besar responden yang memiliki kualitas hidup kategori kurang baik sebanyak 62 orang (55.9%). Berdasarkan hal tersebut, maka perawat juga dapat berperan sebagai edukator dengan memberikan penyuluhan secara berkala terkait manajemen diri yang efektif yang nantinya akan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak pelayanan kesehatan. Sehingga, ODHIV mendapatkan dukungan dan pengetahuan yang dapat mengubah kesadaran dan perilaku ODHIV menjadi lebih baik.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | HIV/AIDS, Kualitas hidup, ODHIV, Self-management, HIV, AIDS, Quality of life, Self management |
Subjects: | Health Resources > Health Care Technology Health Resources > Health Services Health Resources > Health Education & Manpower Training Medicine & Biology > Immunology |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 03 Sep 2024 05:00 |
Last Modified: | 03 Sep 2024 05:00 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/47706 |