Analisis kadar Serum Glutamic Pyruvic Transminase (SGPT) pada penderita tuberkulosis paru rawat jalan yang mengkonsumsi obat anti tuberkulosis lebih dari 3 bulan

Hendra, Hendra and Jenny, Ria Sihombing and Nathalia, Elizabeth Rouli Sipahutar and Helena, Kristina Damanik (2024) Analisis kadar Serum Glutamic Pyruvic Transminase (SGPT) pada penderita tuberkulosis paru rawat jalan yang mengkonsumsi obat anti tuberkulosis lebih dari 3 bulan. Manuju: Malahayati Nursing Journal, 6 (6): 22. pp. 2383-2394. ISSN 2655-2728

[thumbnail of 2655-2728_6_6_2024-22.pdf] Text
2655-2728_6_6_2024-22.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (257kB)

Abstract

TB paru (tuberkulosis) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang bisa menyerang bagian tubuh manusia mulai paru paru, tulang sendi, usus, kelenjar limfe, selaput otak dan sebagainya. Pengobatan TB terdiri atas fase awal dan fase lanjutan dibawah pengawasan langsung selama 6 bulan, 9 bulan bahkan 12 bulan untuk mencegah agar infeksi TB tidak berkembang. Penggunaan obat ini dilakukan secara rutin agar tidak terjadi resistensi terhadap kuman Mycrobacterium tuberculosis. Setiap obat yang diresepkan memungkinkan terjadinya efek samping terhadap organ tubuh lainnya, sehingga resiko hepatotoksik lebih tinggi daripada interaksi obat yang digunakan antara lain: Isonazid, Rifampisin dan Pirazinamid. Penelitian dengan judul Analisis Kadar SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSMINASE (SGPT) pada Penderita Tuberkulosis Paru Rawat Jalan Yang Mengkonsumsi Obat Antituberkulosis Lebih dari 3 Bulan. Disain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Deskriptif Analitik dengan pendekatan prediction study. Penelitian dilakukan di RS Martha Friska Medan, bulan Mei – Agustus 2023. Hasil didapatkan terjadi peningkatan kadar SGPT pada semua penderita TB paru rawat jalan yang telah mengkonsumsi obat antituberkulosis lebih dari 3 bulan dengan kelompok umur 6-12 tahun sebanyak 3 orang (15%), kelompok umur 13-18 tahun sebanyak 3 orang (15%) dan kelompok umur 19-60 tahun sebanyak 14 orang (70%). Jenis kelamin laki-laki sebanyak 12 orang (60%) dan perempuan sebanyak 8 orang (40%). Lama pengobatan antituberkulosis terbanyak jangka waktu 7 bulan yaitu 5 orang (25%) mengalami peningkatan kadar SGPT. Pengobatan penderita TB Paru yang tercepat mengalami peningkatan kadar SGPT dimulai 4 bulan sebanyak 3 orang (15%). Tingkat Hepatotoksik Ringan sebanyak 13 orang (65%), Hepatotoksik Sedang sebanyak 6 orang (30%), Hepatotoksik Berat Sebanyak 1 orang (5%)

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kadar Serum Glutamic Pyruvic Transminase (SGPT), Penderita tuberkulosis paru, Serum Glutamic Pyruvic Transminase, Mycobacterium tuberculosis, Pulmonary tuberculosis, Patients
Subjects: Health Resources > Health Care Technology
Medicine & Biology > Clinical Medicine
Medicine & Biology > Pharmacology & Pharmacological Chemistry
Depositing User: Djaenudin djae Mohamad
Date Deposited: 29 Aug 2024 05:23
Last Modified: 29 Aug 2024 05:23
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/47510

Actions (login required)

View Item
View Item