Analisis asuhan keperawatan melalui intervensi terapi penggunaan polyurethane foam sebagai secondary dressing pada fase proliferasi pada Ny. M dan Ny. S dengan pressure injury di Wocare Center Bogor

Della, Chintya Kirani and Naziyah, Naziyah and Khairu, Bahri (2024) Analisis asuhan keperawatan melalui intervensi terapi penggunaan polyurethane foam sebagai secondary dressing pada fase proliferasi pada Ny. M dan Ny. S dengan pressure injury di Wocare Center Bogor. Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat, 7 (5): 32. pp. 2236-2249. ISSN 2615-0921

[thumbnail of 2615-0921_7_5_2024-32.pdf]
Preview
Text
2615-0921_7_5_2024-32.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (397kB) | Preview

Abstract

Pressure injury atau yang kita kenal dengan ulkus dekubitus adalah luka terbuka pada kulit yang disebabkan adanya tekanan berkepanjangan dalam jangka waktu panjang di area tertentu. Selain tekanan, ulkus dekubitus juga dapat terjadi akibat gaya gesek dan peregangan kulit, biasanya pada bagian tubuh dengan tonjolan tulang. Bagian tubuh yang berisiko tinggi adalah tulang ekor, tumit, dan pinggang. Masalah keperawatan utama yang di tentukan pada saat pengkajian terhadap Ny. M dan Ny. S adalah gangguan integritas kulit/jaringan yang dibuktikan dengan adanya data subjektif dan objektif pada gejala dan tanda mayor berupa ulkus decubitus. Salah satu balutan yang biasa digunakan pada pasien dengan ulkus dekubitus yaitu polyurethane foam. Polyurethane foam terbuat dari polyurethane semipermeabel, polyurethane foam dreesing mengandung larutan polimer berbusa dengan sel kecil terbuka yang dapat menampung cairan. Menganalisis asuhan keperawatan dengan terapi penggunaan polyurethane foam sebagai secondary dressing pada fase proliferasi pada Ny. M dan Ny. S dengan ulkus dekubitus di Wocare Center Bogor. Intervensi perawatan luka yang diberikan pada kasus Ny. M dengan IME manajemen dan Ny. S dengan TIME manajemen. Pada Ny. M dan Ny. S melakukan perawatan luka 3 hari sekali dengan konsep moist wound healing. Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. M didapatkan prediksi sembuh 6 minggu apabila tidak ada faktor penghambat penyembuhan luka, begitu pula dengan Ny. S didapatkan prediksi sembuh 6 minggu apabila tidak ada faktor penghambat penyembuhan luka. Waktu tersebut dianggap optimal dalam menjaga kelembapan luka sehingga luka tidak terlalu kering maupun terlalu basah. Berdasarkan case study yang telah dilakukan penulis menyimpulkan bahwa polyuretahne foam mampu membantu proses penyembuhan luka pada fase proliferasi dan dapat mengontrol wound exsudate.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Fase proliferasi, Pressure injury, Ulkus dekubitus, Decubitus ulcers, Polyurethane foam, Tissue proliferation
Subjects: Health Resources > Health Care Technology
Health Resources > Health Services
Medicine & Biology > Occupational Therapy, Physical Therapy, & Rehabilitation
Depositing User: Djaenudin djae Mohamad
Date Deposited: 12 Sep 2024 11:52
Last Modified: 12 Sep 2024 11:52
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/42133

Actions (login required)

View Item
View Item