Peningkatan nilai "deterioration of bleachability index" minyak sawit melalui pengawasan mutu selama panen, pengolahan, penimbunan dan pengapalan

Minyak sawit mudah mengalami perubahan mutu yang antara lain disebabkan oleh reaksi oksidasi, hidrolisis, dan polimerisasi. Reaksi ini dapat dipercepat oleh katalisator kimia dan hayati. Perubahan mutu minyak sawit dapat diketahui berdasarkan pengukuran parameter seperti asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan anisidin, total oksigen, daya pemucatan, dan kadar logam berat seperti Fe dan Cu. Perubahan mutu minyak sawit dapat terjadi saat panen, transportasi, pengolahan, penimbunan, dan pengapalan. Untuk mengetahui perubahan mutu dengan cepat maka dapat dilakukan analisa pendekatan yaitu 'mendeteksi perubahan kurva absorbsi pada gelombang 445 nm dan 269 nm, yang dapat menggantikan peranan parameter derajat oksidasi dan daya pemucatan dan nilai yang diperoleh disebut dengan "Deterioration of Bleachability Index" (DOBI). Untuk meningkatkan nilai DOBI perlu dilakukan penanganan terhadap panen, transportasi buah, pengolahan, penimbunan, dan pengapalan, yaitu mengurangi tingkat kelukaan buah, pemeraman dan pengiriman buah busuk. Sedangkan di dalam pengolahan sendiri perlu dilakukan pengawasan terhadap penggunaan uap dalam proses sterilisasi dan pemanasan dalam proses pengolahan ekstraksi minyak dan klarifikasi demikian juga agar penimbunan diperlakukan dengan suhu rendah.