Aep Saepudin Catur, ASC and Pranto Busono, PB and Syafrul, Syafrul (2016) ANALISIS KETEBALAN PIPA PENDINGIN PRIMER SEBAGAI IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN 5 TAHUNAN SISTEM PENDINGIN RSG-GAS. Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir. ISSN 976-602-6423-00-9
20_Aep.pdf
Download (954kB) | Preview
Abstract
ANALISIS KETEBALAN PIPA PENDINGIN PRIMER SEBAGAI IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN 5 TAHUNANSISTEM PENDINGIN RSG-GAS. Analisis ketebalan pipa sistem pendingin primer RSG-GAS sebagai implementasi kegiatan pemeliharaan interval waktu 5 tahunan. Pengukuran ketebalan pipa dilakukan dengan menggunakan ultrasonic thickness gaugepada beberapa posisi yang memungkinkan terjadi penipisan pipa (elbow, reducer, pipa lurus dan T join). Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi pipa pendingin primer terkini sehingga integritas pipa terjaga dan sirkulasi pendingin primer dapat terjamin. Kegiatan ini dilakukan mulai dari penyiapan gambar, pemilihan segmen, penentuan titik pengukuran, dan proses pengukuran. Selain pengukuran juga dilakukan perhitungan untuk mengetahui tebal pipa minimum yang diijinkan. Dari hasil pengukuran ketebalan pipa diketahui bahwa distribusi ketebalan pipa minimum sebesar 6,09 mm untuk pipa DN400 dan 8,51 mm untuk DN600. Dari hasil pengukuran diketahui penipisan pipa DN400 sebesar 0.04%, dan pipa DN600sebesar 0,15%. Berdasarkan ketentuan ASME B31.3 tentang Pedoman Pemipaan Proses, bahwa batasan penipisan pada instalasi pipa terpasang sebesar 12,5%. Dari hasil pengukuran ketebalan minimum pipa adalah 6,09 mm jika dibandingkan dengan ketebalan minimum hasil perhitunganadalah 4,12 mm, makadapat disimpulkan bahwa pipa-pipa sistem pendingin primer belum mengalami penuaan dalam konteksnya penipisan dinding pipa.
Kata kunci : ketebalan pipa pendingin primer
ABSTRACT COOLING PIPE THICKNESS ANALYSIS AS PRIMARY IMPLEMENTATION OF COOLING SYSTEM ANNUAL MAINTENANCE 5 RSG - GAS. The analysis of the thickness of the primary coolant system piping RSG - GAS as the implementation of the maintenance interval5 years has been done. Measurement of the thickness of the pipe was done by using ultrasonic thickness gauge at several positions that allow thinning pipe (elbow, reducer, straight pipe and T join). The goal is to determine the current condition of the primary coolant pipe so that the pipe integrity maintained and the primary coolant circulation can be assured. The activity is carried out from preparing the image, selecting a segment, determining the point of measurement, and the measurement process. Besides measurements were also performed calculations to determine the minimum allowable thickness pipe. From the results of measurements of the thickness of the pipe is known that the distribution of the minimum pipe thickness of 6.09 mm to 8.51 mm pipe DN400 and DN600. The resultof measurement has known that for DN400 pipe thinning of 0.04%, and 0.15% for DN600. Under the provisions of the ASME B31.3 Process Piping Code, that restrictions on the installation of the pipe installed depletion of 12.5%. From the results of measurements of the minimum thickness of the pipe is 6.09 mm compared with a minimum thickness of 4.12 mm of the calculation, it can be concluded that the pipes has not experienced of aging the primary cooling system in the context of pipe wall thinning.
Keyword : primary cooling pipe thickness
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Teknologi Reaktor > Sistem Reaktor Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Teknologi Reaktor > Sistem Reaktor |
Divisions: | BATAN > Pusat Reaktor Serba Guna IPTEK > BATAN > Pusat Reaktor Serba Guna |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 30 Oct 2018 02:44 |
Last Modified: | 31 May 2022 04:42 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/4178 |