Penerapan evidence based practice efektivitas health education dalam self care pada pasien dengan heart failure di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta

Egi, Mulyadi and Wati, Jumaiyah and Ninik, Yunitri (2024) Penerapan evidence based practice efektivitas health education dalam self care pada pasien dengan heart failure di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. MAHESA: Malahayati Health Student Journal, 4 (4): 25. pp. 1480-1494. ISSN 2746-198X

[thumbnail of 2746-198X_4_4_2024-25.pdf]
Preview
Text
2746-198X_4_4_2024-25.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (486kB) | Preview

Abstract

Gagal jantung memiliki variasi istilah yang meliputi gagal jantung kanan, kiri, kombinasi, dan kongestif. Gagal jantung kiri dicirikan oleh adanya penumpukan cairan di paru-paru, tekanan darah rendah, dan konstriksi pembuluh darah perifer yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke jaringan. Gagal jantung kanan ditandai dengan edema di bagian tubuh yang berlawanan, cairan di rongga perut, dan peningkatan tekanan di pembuluh darah utama yang mengarah ke jantung. Gagal jantung kongestif merupakan kombinasi dari gejala kedua jenis gagal jantung tersebut. Meskipun pengobatan rawat jalan telah diberikan dengan optimal, penyakit gagal jantung sering kali membutuhkan perawatan di rumah sakit yang intensif. Menemukan tingkat keberhasilan pendidikan kesehatan dalam merawat diri pada pasien dengan gagal jantung. Analisis data dalam penulisan ini menggunakan analisis data univariat untuk mengevaluasi karakteristik demografi dan gambaran self care pada setiap responden. Selanjutnya, jika data memiliki distribusi normal, uji statistik self care menggunakan uji paired t-Test, sedangkan jika data tidak memiliki distribusi normal, uji statistik self care menggunakan uji Mann Whitney U untuk mengevaluasi self care behavior setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Responden memiliki usia rata-rata di atas 56,3 tahun, dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki (75%) dan mayoritas memiliki pendidikan tingkat sekolah menengah (81,3%). Mereka rata-rata telah menderita penyakit gagal jantung selama 4,31 tahun, dan mayoritas termasuk dalam klasifikasi II (62,5%). Sebelum intervensi, frekuensi Self Care Behaviour adalah 22,3 (deviasi standar 4,58), yang meningkat menjadi 27,1 setelah intervensi (deviasi standar 7,34). Uji normalitas menunjukkan distribusi data yang normal (p-value 0,968), dan analisis dependent t-Test menunjukkan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi (p-value 0,011 < 0,05), menunjukkan dampak positif health education terhadap self care pada pasien dengan gagal jantung.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Praktek berbasis bukti, Pendidikan kesehatan, Perawatan diri, Gagal jantung, Health education, Self-care, Heart failure
Subjects: Health Resources > Health Care Technology
Health Resources > Health Education & Manpower Training
Depositing User: Djaenudin djae Mohamad
Date Deposited: 28 Jun 2024 05:45
Last Modified: 28 Jun 2024 05:45
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/39518

Actions (login required)

View Item
View Item