Pengembangan silvofishery kepiting bakau (Scylla serrata) dalam pemanfaatan kawasan mangrove di kabupaten Berau, Kalimantan Timur

Triyanto, Triyanto and Nirmalasari, Idha Wijaya and Tri, Widiyanto and Ivana, Yuniarti and Fajar, Setiawan and Fajar, Sumi Lestari (2012) Pengembangan silvofishery kepiting bakau (Scylla serrata) dalam pemanfaatan kawasan mangrove di kabupaten Berau, Kalimantan Timur. In: Prosiding Seminar Nasional Limnologi VI, 16 Juli 2012, IPB International Convention Center.

[thumbnail of Prosiding_2012_Triyanto_739-751.pdf]
Preview
Text
Prosiding_2012_Triyanto_739-751.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (406kB) | Preview

Abstract

Kawasan pesisir Kabupaten Berau di Propinsi Kalimantan Timur yang memiliki potensi kawasan mangrove yang cukup besar (47.349 Ha) atau sebesar 59,03% dari seluruh wilayah pesisir yang ada. Kawasan mangrove di pesisir Kabupaten Berau memiliki peran yang strategis sebagai kawasan penyanggah kepulauan Derawan yang memiliki keindahan panorama laut yang mendunia dan sumberdaya kelautan yang tinggi. Ekosistem mangrove merupakan area pengasuhan utama bagi banyak spesies ikan, udang dan kepiting, termasuk kepiting bakau. Produksi tangkapan kepiting bakau dari wilayah Kabupaten Berau turut berkontribusi dalam perdagangan kepiting di Kalimantan Timur yang cukup signifikan. Area mangrove di Kabupaten Berau terutama di Delta Berau telah dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya tambak udang. Namun sayangnya budidaya tambak dilakukan dengan cara membuka area mangrove, sehingga fungsi ekologis ekosistem mangrove hilang. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi keberlanjutan sumberdaya perikanan. Untuk pengoptimalan pemanfaatan kawasan mangrove perlu dikembangkan sistem budidaya yang ramah lingkungan, seperti silvofishery. Silvofishery merupakan bentuk budidaya perikanan berkelanjutan dengan input yang rendah, dengan pendekatan terintegrasi sehingga dalam pemanfaatan sumberdaya mangrove dapat tetap mempertahankan keutuhan dan kelestarian kawasan mangrove itu sendiri. Pengembangan budidaya kepiting bakau dengan system Silvofishery dapat menjadi alternatif aktivitas ekonomi bagi rakyat pedesaan di pesisir dan dapat mengurangi tekanan ekologi terhadap hutan mangrove.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Kepiting bakau, mangrove, silvofishery, dan Kabupaten Berau
Subjects: Urban & Regional Technology & Development
Agriculture & Food > Fisheries & Aquaculture
Divisions: OR Kebumian dan Maritim > Limnologi_dan_Sumber_Daya_Air
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 18 Feb 2025 02:10
Last Modified: 18 Feb 2025 02:10
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/36522

Actions (login required)

View Item
View Item