Pencegahan kekambuhan asma dan pengelolaan cushing syndrome: Studi kasus

Salsabila, Fiqrotu Tsauroh and Titis, Kurniawan and Eka, Afrima Sari (2024) Pencegahan kekambuhan asma dan pengelolaan cushing syndrome: Studi kasus. MAHESA: Malahayati Health Student Journal, 4 (3): 30. pp. 1123-1140. ISSN 2746-198X

[thumbnail of 2746-198X_4_3_2024-30.pdf]
Preview
Text
2746-198X_4_3_2024-30.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (619kB) | Preview

Abstract

Iatrogenic cushing syndrome adalah salah satu komplikasi bagi pasien asma akibat penggunaan obat steroid jangka panjang. Resiko ini semakin tinggi seiring tingginya angka kekambuhan pasien asma (asma kontrol buruk). Manajemen asma telah terbukti efektif dalam mengurangi kekambuhan asma, sedikit literatur mendiskusikan bagaimana manajemen asma pada pasien dengan cushing syndrome. Case study ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana implementasi pengelolaan dan pencegahan kekambuhan asma pada pasien cushing syndrome yang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit umum daerah di wilayah Jawa Barat. Studi kasus ini menggunakan desain deskriptif dan diuraikan secara naratif. Seorang perempuan (56 thn) dirawat di ruang penyakit dalam dewasa dengan keluhan lemas, sesak, dan gatal. Wajah tampak bulat (moonface), pada daerah bahu terdapat penumpukan lemak (buffalo hump), tampak guratan garis (striae) pada abdomen. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Keluarga mengatakan bahwa pasien mengkonsumsi obat kortikosteroid ketika asma kambuh selama ± 10 tahun. Pasien mengatakan belum mengetahui terkait mengelola asma yang baik agar tidak kambuh. Skor Asthma Control Test sebelum diberikan intervensi adalah 11 (tidak terkontrol). Selama dirawat pasien dan keluarga diberikan intevernsi keperawatan, terapi farmakologi dan menerima edukasi dan diskusi mengenai manajemen asma yang baik dan cara pencegahan kekambuhan asma sehingga dapat mengurangi penggunaan obat kortikosteroid. Diakhir masa perawatan, pasien dan keluarga menyatakan paham mengenai manajemen asma. Keluhan lemas sudah tidak ada, sesak dan gatal berkurang. Setelah pulang dari rumah sakit, keluarga mengatakan telah mengurangi faktor pencetus kekambuhan asma pada pasien, namun rumah bebas asap rokok belum dilakukan secara maksimal oleh keluarga sehingga pasien kambuh satu kali di hari keempat pulang rawat. Edukasi manajemen asma merupakan strategi yang efektif dalam pencegahan dan pengelolaan cushing syndrome pada pasien asma, namun meski dimikian pengelolaan tidak akan maksimal tanpa dukungan keluarga dan orang terdekat. Edukasi yang diberikan selama dirawat perlu untuk ditindak lanjuti selama masa pasca rawat melalui follow up secara berkala untuk menjamin perawatan yang diprogramkan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Asma, Manajemen asma, Studi kasus, Asthma, Cushing syndrome
Subjects: Health Resources > Health Care Technology
Health Resources > Health Services
Health Resources > Health Education & Manpower Training
Medicine & Biology
Medicine & Biology > Clinical Medicine
Depositing User: Djaenudin djae Mohamad
Date Deposited: 06 Oct 2024 08:14
Last Modified: 06 Oct 2024 08:14
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/35692

Actions (login required)

View Item
View Item