Optimalisasi pemberdayaan kader dalam implementasi pola asuh ibu yang mempunyai baduta dalam penurunan stunting

Daniah, Daniah and Erny, Elviany Sabaruddin and Nur, Aini and Yulia, Herawati (2024) Optimalisasi pemberdayaan kader dalam implementasi pola asuh ibu yang mempunyai baduta dalam penurunan stunting. Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat, 7 (3): 17. pp. 1111-1119. ISSN 2615-0921

[thumbnail of 2615-0921_7_3_2024-17.pdf]
Preview
Text
2615-0921_7_3_2024-17.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (395kB) | Preview

Abstract

Saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasikan prevalensi balita kerdil (stunting) di seluruh dunia sebesar 22 % persen atau sebanyak 149,2 juta pada 2020. Kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Salah satu masalah kesehatan terkait pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita yang dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka pendek maupun jangka panjang adalah stunting. Adapun dampak jangka panjang yang kemungkinan dialami yaitu gangguan kongnitif, kesulitan belajar, rentan mengalami penyakit tidak menular, kekebalan tubuh lebih rendah, dan performan rendah. Proses seorang anak bertubuh pendek (kegagalan pertumbuhan) dapat dimulai sejak masa janin hingga usia 2 tahun. Ketika sudah lewat usia 2 tahun, akan lebih sulit untuk memperbaiki gangguan pertumbuhan. Tujuannya adalah mengoptimalkan kader dalam penanganan stunting pada ibu yang yang mempunyai baduta stunting. Metode Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pendekatan kerjasama antara Kepala Desa dengan Puskesmas setempat, dengan memberikan edukasi dalam penanganan baduta stunting kepada kader dan ibu yang memiliki baduta , serta mengajarkan aplikasi untuk mengecek pertumbuhan baduta dengan pengukuran BB dan tinggi badan dalam penurunan stunting . Hasil Pengabdian kepada masyarakat ini berdasarkan tingkat pengetahuan kader tentang stunting rata-rata 71% dalam kategori sedang, tingkat pengetahuan tentang makanan pendamping ASI pada balita rata-rata dalam kategori cukup 75%. Sedangkan pengetahuan terhadap pola asuh ibu yang mempunyai baduta nilai rata-rata 65 termasuk dalam kategori kurang. Berdasarkan distribusi stunting berdasarkan usia ibu adalah usia20 -35 sebesar 58,82% dan usia 35 sebesar 41, 18 %. Berdasarkan distibusi stunting berdasarkan usia baduta adalah usia 24 bulan sebesar 29,41 , usia 12 – 23 bulan sebesar 35,29%, usia 6- 11 bulan sebesar 35,29 %. Distribusi stunting berdasarkan jenis kelamin baduta adalah jenis kelamin laki-laki sebesar 41,18 % dan perempuan sebesar 58,82%. Kesimpulan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah masih kurang optimalnya kader dalam pendampingan ibu yang memiliki baduta stunting, pengetahuan kader dalam penanganan stunting juga masih belum baik.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Baduta, Kader, Stunting, Cadres, Children under two, Community services
Subjects: Health Resources > Health Care Technology
Health Resources > Health Services
Health Resources > Health Education & Manpower Training
Depositing User: Djaenudin djae Mohamad
Date Deposited: 07 Oct 2024 07:44
Last Modified: 07 Oct 2024 07:44
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/35009

Actions (login required)

View Item
View Item