Gunawan, Adang and Mutalib, Abdul and Aguswarini, Sri and Haryuni, Ratna Dini (2009) KARAKTERISTIK SENYAWA PENGKONTRAS MAGNETIC RESONANCE IMAGING GADOLINIUM(III)-DTP A DALAM TUBUH HEW AN PERCOBAAN MELALUI SIMULASI 153Gd_DTPA SEBAGAI TRACER. Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka, 12. ISSN 1410-8542
1547 - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.
Download (23kB)
Abstract
Perilaku senyawa pengkontras MRI (Magnetic Resonance Imaging) GdDTP A di dalam tubuh dapat dipelajari dengan mengamati biodistribusi di dalam jaringan tubuh serta laju clearance baik dalam urin maupun feces dengan menggunakan hewan percobaan. Kestabilannya di dalam aliran darah dapat diamati melalui penguraiannya di dalam serum darah setelah diinkubasi pada suhu tubuh. Studi ini perlu dilakukan karena erat kaitannya dengan aspek khasiat (efficacy) dan keselamatan (safety) penggunaan senyawa pengkontras untuk MRI. Dalam laporan ini akan disampaikan hasil uji biodistribusi, clearance, serta kestabilan senyawa komplek Gd-DTP A di dalam serum darah dengan mengunakan senyawa bertanda I53Gd-DTPA. Komplek 153Gd_DTPAdisintesis sarna seperti sintesis Gd-DTPA, yaitu dengan mensuspensikan DTPA (diethylenetriaminepentaacetic acid) dalam larutan 153GdCb, kemudian suspensi direfluks selama 1 jam dan diperoleh larutan jemih 153Gd_DTPA.Kemumian radiokimia komplek 153Gd_DTPAditentukan melalui pengukuran dengan elektroforesa kertas dan kemumiannya diperoleh lebih besar dari 95 %. Uji biodistribusi senyawa komplek 153Gd_DTPA dilakukan terhadap mencit dan uji yang sarna dilakukan pula terhadap 53GdCb untuk melihat biodistribusi Gd3+ bebas. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ion 153Gd3+bebas terakumulasi di beberapa organ seperti hati, jantung, paru dan limp a sedangkan akumulasi senyawa komplek 53Gd_DTPA pada ginjal dicapai dalam waktu 2 jam setelah penyuntikan. Clearance komplek 153Gd_DTPA dalam urin dan feces lebih dari 95% setelah 48 jam penyuntikan dan aktivitas yang tersisa dalam tubuh hewan kurang dari 5%. Kestabilan senyawa kompleks dalam plasma darah pada suhu 37° C masih bertahan diatas 24 jam yang ditunjukkan oleh integritas senyawa kompleks dalam bentuk kemurnian radiokimianya masih diatas 95%.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Produksi Isotop dan Sumber Radiasi > Teknik Produksi Radiofarmaka |
Divisions: | BATAN > Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka IPTEK > BATAN > Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 15 Jul 2018 14:15 |
Last Modified: | 31 May 2022 03:33 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/3439 |