Efektifitas antara jamu gapyokan terhadap pemberian ASI pada masa nifas di BPM Bidan Asah

Sri, Dariyah and Titin, Eka Sugiatini (2024) Efektifitas antara jamu gapyokan terhadap pemberian ASI pada masa nifas di BPM Bidan Asah. Manuju: Malahayati Nursing Journal, 6 (1): 26. pp. 285-292. ISSN 2655-2728

[thumbnail of 2655-2728_6_1_2024-26.pdf]
Preview
Text
2655-2728_6_1_2024-26.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (485kB) | Preview

Abstract

Pada masa nifas, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik yang bersifat fisiologis dan menimbulkan banyak ketidaknyamanan pada awal masa nifas. Usia dua tahun pertama adalah fase penting bagi seorang anak karena nutrisi yang optimal selama periode ini mengurangi morbiditas dan mortalitas, mengurangi risiko penyakit kronis, dan mendorong perkembangan yang lebih baik secara keseluruhan. Oleh karena itu pemberian ASI secara optimal pada saat anak berusia 0-23 bulan menjadi sangat penting. Namun cakupan ASI eksklusif baru 52% pada tahun 2017, setidaknya sudah mencapai 50% dari target nasional, namun cakupan ASI eksklusif terus menurun seiring dengan bertambahnya usia anak sehingga penting dilakukan berbagai upaya untuk mendukung program tersebut. melancarkan produksi ASI, salah satunya jamu tradisional. Gepyokan tersebut bisa bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI ibu menyusui. Untuk mengetahui efektivitas jamu gapyokan terhadap pemberian ASI pada masa nifas di PMB Bidan Asah. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian perbandingan kelompok statis, yaitu rancangan pra-eksperimen dengan menambahkan kelompok kontrol, dengan mengamati kelompok perlakuan setelah perlakuan dan mengamati kelompok kontrol saja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian jamu secara langsung pada ibu post partum dan melakukan wawancara serta observasi berdasarkan kuesioner dan checklist untuk mengetahui kelancaran menyusui pada ibu post partum. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji Man-Whitney. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa terdapat 28 responden (70%) menghasilkan ASI lancar yang terdiri dari 20 responden (100%) mengkonsumsi jamu gapyokan dan 8 responden (40%) menghasilkan ASI lancar tetapi tidak mengkonsumsi jamu gapyokan, sedangkan 12 responden (60%) tidak lancar mengeluarkan ASI dan tidak mengkonsumsi jamu gapyokan. Ada pengaruh pemberian jamu gapyokan terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu Post Partum di wilayah PMB Bidan Asah Tahun 2022.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Nifas, Menyusui, Jamu, Gepyokan, Puerperium, Postnatal care, Breastfeeding, Lactation, Herbs--Utilization
Subjects: Health Resources > Health Care Technology
Health Resources > Health Services
Depositing User: Djaenudin djae Mohamad
Date Deposited: 29 Jul 2024 03:21
Last Modified: 29 Jul 2024 03:21
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/33494

Actions (login required)

View Item
View Item