PENGEMBANGAN PREPARASI RADIOFARMAKA 186RE(V) - DMSA

A, Azmairit and I, Iswandi (2004) PENGEMBANGAN PREPARASI RADIOFARMAKA 186RE(V) - DMSA. Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia, 5 (2). pp. 1-19. ISSN 1411-3481

[thumbnail of 2135] Text
2135

Download (23kB)

Abstract

PENGEMBANGAN PREPARASI RADIOFARMAKA 186Re(V)-DMSA. Dalam bidang kedokteran nuklir, senyawa 186Re(V)-DMSA merupakan radiofarmaka yang banyak digunakan untuk terapi kanker tiroid medular. Senyawa tersebut telah berhasil disintesis melalui penandaan ligan DMSA dengan radioisotop 186Re menggunakan reduktor SnCI2.2H2O. Senyawa tersebut kurang stabil (hanya stabil selama 3 hari pada temperatur kamar) dan terakumulasi lebih tinggi pada ginjal dibanding organ tiroid tikus putih normal, karena dengan menggunakan reduktor SnCI2.2H2O terbentuk campuran kompleks l86Re(V)-Sn(II)-DMSA secara in vivo di dalam darah dan cenderung terakumulasi pada ginjal. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan preparasi radiofarmaka 186Re(V)-DMSA tersebut agar diperoleh sediaan yang lebih stabil dengan kemurnian radiokimia yang lebih tinggi dan dapat terakumulasi pada organ tiroid. Penelitian dilakukan dengan menggunakan larutan perenat (186ReO4-) yang berasal dari hasil iradiasi logam renium, sedang pada penelitian sebelumnya menggunakan larutan perenat yang berasal dari hasil iradiasi amonium perenat. Telah dilakukan pengembangan preparasi radiofarmaka 186Re(V)-DMSA dengan menggunakan reduktor natrium metabisulfit (Na2S2O5) sebagai pengganti SnCI2.2H2O karena reduktor tersebut dapat juga berfungsi sebagai blocking agent untuk mengurangi akumulasi 186Re(V)-DMSA pada ginjal. Disamping itu, dilakukan juga penambahan asam askorbat (Vit.C) untuk menghindari terjadinya autoradiolisis dan meningkatkan kestabilan 186Re(V)-DMSA. Kondisi optimum reaksi diperoleh pada pH 1 dengan jumlah DMSA, Na2S2O5 dan asam askorbat masing-masing sebanyak 10, 30 dan 2 mg, waktu inkubasi selama 60 menit pada temperatur 70°C. Kompleks yang terbentuk diatur sampai pH 8 dengan penambahan larutan NaOH 1N yang memberikan efisiensi penandaan maksimum sebesar 98,75 ± 0,73%. Uji stabilitas radiofarmaka 186Re(V)-DMSA terhadap waktu penyimpanan menunjukan, bahwa setelah disimpan selama 8 hari pada temperatur kamar, senyawa tersebut masih stabil dengan tingkat kemurnian radiokimia di atas 95% (96,90 ± 0,40%).

Item Type: Article
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Produksi Isotop dan Sumber Radiasi > Teknik Produksi Radiofarmaka
Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Produksi Isotop dan Sumber Radiasi
Divisions: BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
IPTEK > BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 23 Jun 2018 02:03
Last Modified: 31 May 2022 03:47
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/3013

Actions (login required)

View Item
View Item