Analisis perkembangan keramba jaring apung, kualitas air dan sedimentasi di Danau Maninjau

Hafrijal, Syandri and Azrita, Azrita and Junaidi, Junaidi (2016) Analisis perkembangan keramba jaring apung, kualitas air dan sedimentasi di Danau Maninjau. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat Limnologi Indonesia 2015, 10 Dec 2015, Auditorium Pusinov LIPI Cibinong.

[thumbnail of Prosiding_2015_Hafrijal Syandri_1-11.pdf]
Preview
Text
Prosiding_2015_Hafrijal Syandri_1-11.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Tingkat pemanfaatan Danau Maninjau untuk budidaya ikan dengan keramba jaring apung sangat tinggi sehingga berdampak terhadap kualitas air, ikan yang dipelihara dan penambahan limbah organik ke badan air. Riset ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan keramba jaring apung, kualitas air dan sedimen yang berasal dari keramba jaring apung. Data jumlah keramba jaring apung dan kualitas air diperoleh dari data primer dan sekunder, sedangkan data sedimen dianalis dari jumlah pakan dan produksi ikan secara total. Pemantauan kualitas air dilakukan pada September 2015 pada level permukaaan di stasiun Sungai Batang, Sungai Tampang, Maninjau, dan Muko-Muko. Hasil analisis menujukkan bahwa tahun 2001 dan 2015 jumlah keramba jaring apung masing-masing adalah 3.500 dan 20.608 petak dengan luas badan air yang terpakai 26,25 ha dan 113,7 ha. Berdasarkan analisis terhadap ukuran ikan, padat tebar dan kebutuhan ikan terhadap oksigen, maka luas lahan yang ideal masing-masing adalah 240,49 ha dan 1.416,04 ha. Pada bulan September 2015 kecerahan air rata-rata 1,50±0,26 m, total N 1,71±0,62 mg/L, total P 0,51±0.17mg/L, Ortofosfat 0,20±0,05 mg/L, Nitrat 1,36 ± 0,8 mg/L dan Khlorophyl 1364,1 mg/m3. Rasio kadar TP dan TN di Danau Maninjau pada bulan September 2015 adalah 3,51. Total sedimen yang berasal dari aktifitas Keramba Jaring Apung sejak tahun 2001-2015 adalah 178.889 ton. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa luas lahan yang dimanfaatkan untuk Keramba Jaring Apung tidak sesuai dengan kebutuhan ikan terhadap oksigen, terjadi penurunan kriteria mutu air, pembebanan limbah organik sehingga perairan tergolong hipereutrofik.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Danau Maninjau, keramba jaring apung, kualitas air, sedimen
Subjects: Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control
Mathematical Sciences > Statistical Analysis
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 17 Feb 2025 01:00
Last Modified: 17 Feb 2025 01:00
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/25184

Actions (login required)

View Item
View Item