Peningkatan pengetahuan orang tua melalui pendidikan kesehatan pencegahan stunting

Balita yang mengalami kekurangan gizi dalam waktu lama terutama dalam 1000 hari pertama dalam kehidupan dapat mengakibtkan kegagalan pertumbuhan atau yang biasanya stunting. Target penurunan stunting di indonesi pada tahun 2024 adalah 14%, sedangkan angka Stunting ditahun 2022 masih di angka 21.6% tentu masih jauh dari target. Pemerintah dan seluruh masyrakat harus berperan serta dalam upaya pencapaian target penurunan stunting. Pendidikan kesehatan secara berkelanjutan dan masif dinilai dapat menjadi salah satu cara untuk penurunan angka stunting. Kegiatan pengabdianan masyrakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan orangtua agar dapat mengenali stunting, upaya pencegahan dan penatalaksanaan stunting. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah pemeberian Pendidikan Kesehatan yang berisi tentang cara mengenali stunting, cara menganali status gizi, pentingnya 100 hari kehidupan dan pencegahan stunting dan apa yang harus dilakukan jika menjumpai stunting. Materi diberikan kepada 42 walimurid selama 120 menit. Tingkat pengetahuan peserta diukur sebelum dan sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan tentang stunting dengan mengunakan kuesioner. Tingkat pengetahuan peserta sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan tentang stunting adalah 16 orang (38%) memiliki tingkat pengetahuan kurang, sebanyak 18 orang (43%) memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 8 orang (19%) memiliki tingkat pengetahuan baik. Tingkat pengetahuan ini meningkat setelah diberikan Pendidikan Kesehatan tentang stunting yaitu peseta yang memiliki tingkat pengetahun rendah menurun menjadi 4 orang (10%), peserta yang memiliki tingkat pengetahuan sedang meningkat sebanyak 17 orang (40%) dan peserta yang memiliki pengetahuan baik meningkat menjadi 21 orang (50%). Pendidikan kesehatan efektif untuk meningkatkan pengetahuan orangtua tentang stunting. Pendidikan Kesehatan ditargetkan pada seluruh elemen masyarakat secara berkelanjutan dan masif.