Pengaruh stabilisasi tanah pasir Candi Prambanan menggunakan tanah butiran halus dan kapur

Perkuatan tanah yang dilakukan di Candi Prambanan dilakukan untuk memperkuat lereng yang akan dijadikan limpasan air hujan agar tidak terjadi erosi. Pada tugas akhir ini perkuatan dilakukan dengan mencampurkan tanah berpasir dan tanah berbutir halus dengan persentase tanah berpasir 90%, 80%, 70%, dan 10%, 20%, dan 30% tanah berbutir halus. , masing-masing, yang akan diuji menggunakan pengujian pengawas standar. Persentase campuran yang mempunyai nilai kepadatan kering maksimum (γd max) dan kadar air optimum (Wopt) terbesar yang distabilkan menggunakan kapur mati sebanyak 1%, 2%, dan 3% dengan umur pemasakan 1 hari, 3 hari, dan 7 hari yang akan diuji parameternya. kuat gesernya menggunakan uji geser langsung dan UU triaksial. Hasil penelitian menunjukkan nilai kepadatan kering maksimum (γd max) dengan variasi campuran tanah berpasir dan tanah berbutir halus masing-masing 90% & 10%, 80% & 20%, serta 70% dan 10% adalah 1,789 gr. /cm3 , 1,756 gr/cm3 , dan 1,612 gr/cm3 serta kadar air optimum (Wopt) masing-masing sebesar 16,51%, 19,545%, dan 21,985%, serta uji geser langsung dan uji triaksial UU memperoleh peningkatan nilai sudut geser dan kohesi tanah dengan penambahan kapur serta lamanya waktu pemeraman.