Hubungan kandungan butiran halus tanah dan analisa distribusi butiran tanah terhadap potensi likuefaksi

Likuifaksi adalah hilangnya kekuatan tanah yang disebabkan oleh beban siklik yang terjadi pada saat gempa bumi, dimana tanah dari keadaan padat menjadi cair karena meningkatnya tekanan air sehingga melemahkan daya ikat tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi likuifaksi di Desa Banaran, Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah ini mempunyai jenis tanah berpasir dan potensi gempa yang tinggi sehingga berpengaruh signifikan terhadap terjadinya likuifaksi. Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis berdasarkan hasil uji sebaran butiran tanah, dan uji geser langsung, serta menggunakan data sekunder berupa data SPT yang telah dilakukan laboratorium mekanika tanah sebelumnya. Metode yang digunakan untuk menganalisis potensi likuifaksi berdasarkan kurva Tsuchida (1970) dengan menggunakan hasil analisis sebaran butir dan metode Seed dan Idris dari hasil uji SPT sehingga diperoleh nilai ketahanan tanah terhadap likuifaksi. Potensi likuifaksi diperoleh dengan membandingkan nilai CRR (Cyclic Resistance Ratio) dan CSR (Cyclic Stress Ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin halus kandungan butiran tanah maka potensi likuifaksi semakin tinggi. Berdasarkan analisis sebaran butir menggunakan kurva Tsuchida (1970), diketahui bahwa tanah yang dominan berbutir halus (lanau) menunjukkan potensi likuifaksi, sedangkan tanah yang didominasi pasir halus mempunyai potensi likuifaksi yang tinggi. Sedangkan berdasarkan data SPT, nilai FS berkisar antara 0,3 hingga 0,5.