Analisis tampang box girder prategang pada jembatan kereta api cepat Indonesia

Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah pembangunan kereta cepat yang berlokasi di Halim (Jakarta) - Tegal Luar (Bandung). Proyek ini memiliki panjang lintasan 142,3 km, lebih dari 80 km memiliki struktur layang, sisanya terdapat 13 terowongan dan tanah dasar. Pada project study ini belum ditentukan acuan konversi Standar Cina ke Standar Nasional Indonesia, sehingga banyak ditemukan permasalahan teknis yang menarik untuk dijadikan bahan kajian dalam penelitian. Salah satu topik penelitian yang dipilih pada tugas akhir ini adalah menghitung kapasitas lentur dan geser Box Girder Pratekan. Sehubungan dengan perbedaan spesifikasi tersebut, maka tampilan gelagar tersebut dievaluasi berdasarkan SNI 2847 Tahun 2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasannya. Serta untuk pembebanan mengacu pada SNI 1725 Tahun 2016 Pembebanan Jembatan, RSNI T12 Tahun 2004 Perencanaan Struktur Beton Jembatan, SNI 2833 Tahun 2016 Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa, dan PM No. 7 Tahun 2022 Penyelenggaraan Kereta Api Kecepatan Tinggi. Hasil yang diperoleh dengan melakukan evaluasi mengacu pada Standar Nasional Indonesia terhadap 3 (tiga) varian dimensi yang sama namun dengan ketebalan yang berbeda yaitu untuk luas bentang tengah sebesar 16.675 ton/m, sedangkan untuk luas dinding bantalan sebesar 28.325 ton/m dan 29.275 ton/m. Kapasitas lenturnya adalah 131335,412 kNm, 149162,999kNm, dan 149975,051 kNm. Kapasitas gesernya sebesar 3039493,158 kN/m, 3029369,854 kN/m, dan 3028646,501 kN/m. Dengan hasil kehilangan pratekan sebesar 36,607%.