Vida Pervaya Rusanti, Kusmartono (2008) The pattern of Austronesian language dispersal: archaeological relationships between Taiwan, the Philippines and Eastern Indonesia. Naditira Widya, 2 (1): 1. pp. 1-7. ISSN 1410 - 0932
155 - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (42kB)
Abstract
Bahasa merupakan salah satu indicator yang dapat menentukan keterkaitan antarperadaban yang ditemukan di wilayah geografis yang berbeda. Salah satu bahsa antarperadaban yang digunakan secara luas sejak masa prasejarah sampai saat ini oleh penduduk di Nusantara dan Oseania adalah Bahasa Austronesia. Studi tentang persebaran Bahasa Austronesia memungkinkan kita untuk mempelajari gerak perpindahan manusia penutur Bahasa Austronesia dari Asia Daratan kea rah selatan melalui Taiwan, Filipina termasuk wilayah Indonesia bagian timur. Pergerakan bangsa penutur Bahasa Austronesia ini lah yang diduga yang membawa budaya ‘sawah’ ke Nusantara dan beberapa artefak yang berasosiasi dengan ‘sawah’. Tulisan ini akan membahas data arkeologis pasca 3.000 Sebelum Masehi di Taiwan, Filipina, dan Indonesia bagian timur.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | Validated by Sri Wulan |
Uncontrolled Keywords: | Austronesia, Language, Yuan-sha, T’ai-yuan, Agriculture, Red-slipped pottery, Lapita, Borneo, Cultural diffusion, Linguistics |
Subjects: | Social and Political Sciences > Archaeology |
Depositing User: | Anif Maulidiawati |
Date Deposited: | 13 Mar 2024 05:03 |
Last Modified: | 13 Mar 2024 05:03 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/22031 |