Hubungan solar fluks dan indeks geomagnet dengan foF2 pada saat aktivitas matahari menjelang minimum

Hubungan antara frekuensi kritis lapisan F2 ionosfer (X1), aktivitas matahari yang diwakili fluks pada panjang gelombang 10.7 cm atau disebut F10.7 (X2) dan K indeks geomagnet (X3), ditunjukkan dengan model taksiran regresi multipel sebagai berikut:
X1 = -0.0069 X₂ 0.0118 X1 + 0.0310
dengan koefisien korelasi r = 0.1166. Berdasarkan pengujian keberartian regresi linier multipel melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik F, menunjukkan bahwa aktivitas matahari yang diwakili fluks pada panjang gelombang 10.7 cm dan indeks K geomagnet tidak ada pengaruhnya (koefisien korelasi sangat kecil sekali) terhadap fluktuasi frekuensi kritis lapisan F2 ionosfer pada saat aktivitas matahari menjelang minimum 1993. Demikian juga analisis regresi linier antara foF2 dengan F10.7 dan indeks K masing-masing mempunyai koefisien korelasi linier 0.0096 dan 0.1149. Hal ini berbeda dengan hasil Bennet & Friedland (1970) pada saat sekitar aktivitas matahari maksimum, 1961, dengan koefisien korelasi regresi multipel 0.51.