Analisis peran ENSO terhadap distribusi Hotspot dan curah hujan di Pulau Sumatera dan Kalimantan

Parwati and Suwarsono and Totok Suprapto (2010) Analisis peran ENSO terhadap distribusi Hotspot dan curah hujan di Pulau Sumatera dan Kalimantan. In: "Seminar Nasional Sains Atmosfer 2010" Kontribusi Sains Atmosfer dalam menghadapi Perubahan Iklim Indonesia, 16 Juni 2010, Bandung.

[thumbnail of Prosiding_Parwati_LAPAN_2010.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Parwati_LAPAN_2010.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang terjadi setiap tahun sering menjadi pusat perhatian dunia karena luasan hutan tropis Indonesia menduduki peringkat ketiga terluas di dunia setelah Brasil dan Republik Demokrasi Kongo. Penyebab utama kebakaran hutan dan lahan adalah faktor manusia terkait dengan pembukaan lahan bagi usaha-usaha pertanian, perkebunan dan kehutanan. Selain faktor manusia, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena iklim ekstrim ENSO (El Nino and the Southern Oscillation). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi hotspot indikasi kebakaran hutan dan lahan secara bulanan di Indonesia dari data MODIS periode 2006-2009 serta kaitannya dengan fenomena ENSO dan menganalisis hubungan antara hotspot dengan curah hujan dari data TRMM di wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan, yaitu di Provinsi Riau dan Kalimantan Tengah. Dari penelitian ini diketahui bahwa akumulasi hotspot tertinggi terjadi pada tahun 2009, yaitu mencapai 39.422 hotspot, kemudian pada tahun 2006 sebesar 35.134 hotspot. Akumulasi hotspot tertinggi di Provinsi Riau terjadi pada bulan Februari/Maret dan bulan Juli/Agustus, sedangkan di Kalimantan Tengah terjadi pada bulan Agustus/September. Penurunan curah hujan berpengaruh terhadap peningkatan hotspot, yaitu diindikasikan dengan terjadinya peningkatan jumlah hotspot secara nyata pada saat terjadinya fenomena ENSO di tahun 2002, 2004, 2006 dan 2009. Namun curah hujan bukan merupakan faktor utama yang menyebabkan tinggi atau rendahnya hotspot di suatu lokasi. Korelasi antara hotspot dengan curah hujan adalah 0.50 -0.63.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Hotspot MODIS, Curah hujan TRMM, ENSO
Subjects: Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Teknologi Atmosfer > Perubahan Iklim
Taksonomi LAPAN > Teknologi Penginderaan Jauh > Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan > Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Divisions: LAPAN > Deputi Penginderaan Jauh > Pusat Pemanfaatan Penginderaan jauh
Depositing User: - Aullya -
Date Deposited: 01 Oct 2023 23:28
Last Modified: 01 Oct 2023 23:28
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/19888

Actions (login required)

View Item
View Item