Pengaruh aktivitas matahari dan ENSO pada liputan awan di atas Indonesia

Pengaruh aktivitas matahari pada jumlah liputan awan di atas Indonesia dalam kurun 1978-1995 dianalisis berdasarkan data jumlah liputan awan total (Total Cloud amount). Dari analisis spektral jumlah liputan awan berdasarkan musim dan pola curah hujan di Indonesia, dengan menggunakan Weighted Wavelet 2-Transform, diperoleh tiga periodisitas dominan; sekitar 11 tahun berkaitan erat dengan sinyal aktivitas matahari 11 tahun; 6 tahun turun ke 3 tahun berkaitan dengan sinyal ENSO (EI Nino Southern Oscillation), dan 1 tahun berkaitan dengan sinyal musiman dan tahunan pada jumlah liputan awan. Sinyal lain sekitar 3 tahun turun ke 2 tahun tampaknya dipengaruhi oleh OBO (Quasi Biennial Oscillation). Di samping itu, diperoleh periode 16,72 tahun pada liputan awan untuk pola curah hujan jenis ekuator berkaitan dengan pengaruh pasang surut bulan. Dari analisis spektral berdasarkan musim juga menunjukan bahwa signal aktivitas matahari 11 tahun terkuat tampak pada jumlah liputan awan selama musim kering, dan signal aktivitas matahar! terlemah tampak pada liputan awan musim hujan. Dari analsis pola variasi dari liputan awan, ditemukan adanya anomali-anomali yang waltunya bersesusaian dengan kejadian-kajadian ENSO. Hal ini menunjukkan indikasi baha pengaruh aktivitas matahari pada jumlah liputen awan di atas Indonesia tidak: langsung, tetapi kemungkinan melalui mekanisme tidak langsung yang terkait dengan fenomena ENSO seperti dilaporkan juga oleh Djamaluddin (2008) untuk sampel wilayah barat Indonesia.