Pola Diurnal CO2 permukaan di Palembang berdasarkan waktu matahari untuk pengamatan dampak GMT terhadap perubahan laju fotosintesis

Radiasi matahari berperan dalam beberapa proses reaksi fotokimia di atmosfer, yaitu reaksi kimia yang menggunakan radiasi matahari sebagai energinyaSalah satu dari reaksi fotokimia adalah reaksi fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau. Dampak dari fotosintesis dapat dilihat pada konsentrasi CO: dipermukaan. Makalah ini mengkaji pola harian CO₂ di Palembang dengan waktu mengacu pada waktu matahari (solar hour) yang dapat memberikan gambaran besarnya radiasi matahari. Pola CO₂ yang diperoleh akan digunakan untuk mengkaji dampak gerhana matahari total terhadap laju fotosintesisData yang digunakan adalah pengamatan CO2 pemukaan di Palembang (2,94 °LS; 104,73 BT) tahun 2010-2012. Konsentrasi maksimum dengan nilai 442 ppm terjadi sekitar pukul 06.30 06.40 waktu matahari dan konsentrasi minimum dengan nilai 376 ppm terjadi sekitar pukul 14.00 16.00 waktu matahariLaju fotosintesis terlihat sangat cepat - pada pagi hari setelah konsentrasi maksimum sampai sekitar pukul 09.00 waktu matahari yang ditandai dengan penurunan konsentrasi CO: yang sangat cepat. Laju fotosintesis yang pesat ini bertepatan dengan waktu GMT, sehingga dampak GMT pada laju fotosintesis akan dapat teramati