Identifikasi dan perbedaan siang malam terhadap Ozon (O3) dan sulfur dioksida (SO2) di Semarang

Pengukuran gas-gas Os dan SO, dilakukan di Semarang secara sampling dengan menggunakan passive samplerSampling dilakukan di empat lokasi yaitu pantai Marina, pusat kota di Mall Ciputra Simpang Lima, Pedurungan, dan daerah desa Banyumanik dari tanggal 4 sampai 6 Agustus 2015 untuk siang dan malam hariSelanjutnya 26 sampel gas Os dan 80 dianalisis di laboratorium Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN)Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas matahari terhadap perubahan konsentrasi ozon dan sulfur dioksida. Hasil analisis memperlihatkan adanya pengaruh reaksi fotokimia karena matahari pada siang hari di Simpang Lima dan Banyumanik terhadap pembentukan Os dengan ratio sebesar 2,15 dan 2,10 dibandingkan lokasi lainnya. Ratio siang terhadap malam untuk SO: terbesar didapati di Simpang Lima dan Banyumanik sebesar 2,8 dan 2,6 sebagai indikasi adanya pengaruh aktivitas matahariPada tanggal 5 Agustus polutan yang diterima di kota Semarang untuk 24 jam ke belakang berasal dari sumber polutan di Jawa Tengah bagian tenggara. Berdasarkan back trajectory 196 jam atau 8 hari ke belakang terlihat pengaruh letusan gunung berapi Raung ke arah pulau Jawa. Konsentrasi rata-rata Os tertinggi sebesar 55,33+24,43µg/m³ terdapat di Banyumanik merupakan daerah yang hijau. Konsentrasi rata-rata SO; tertinggi sebesar 22,88+21,66µg/m³ terdapat di Simpang Lima berasal dari transportasi.