Pengaruh bilangan Sun Spot (SSN) terhadap variasi ozon di lapisan mesosfer dan termosfer Indonesia

Telah dilakukan analisis variabilitas ozon (O) di lapisan mesosfer dan termosfer Indonesia berbasis data hasil pengukuran instrumen Microwave Limb Sounder (MLS) satelit AURA tahun 2005-2013 Variasi ozon di mesosfer dan termosfer yaitu dari ketinggian 64 km hingga ketinggian sekitar 113 km dianalisis secara profil vertikal bulanan, musiman, variasi temporal terhadap ketinggian, serta variasi temporal pada ketinggian 6-4 km, 81 km, 86 km97 km dan 113 km Untuk melihat pengaruh bilangan sunspot terhadap variasi ozon di lapisan mesosfer dan termosfer, hasil lisia variasi ozon dibandingkan dengan variasi bilangan sunspot (SSN) dara Sun Spot Index and Long-term Solar Observation (SILSO)Konsentrasi Sron di mesosfer minimum pada ketinggian 81 km dengan konsentrasi 0,02 ppm sd 0,32 ppm ozon mencapai maksimum pada ketinggian 97 km dengan konsentrasi sekitar 5 ppm di lapisan termosfer (di atas 100 km) ozon mencapai 3 ppm sd 4 ppm pola tahunan ozon pada 97 km periode 2005- 2013 menunjukkan adanya dua nilai maksimum yaitu pada bulan April mencapai & ppm dan Oktober mencapai 4 ppm nilai ozon minimum terjadi pada bulan Juni atau Januari dengan nilai ozon antara 2 sd 3 ppm variasi temporal ozon pada ketinggian 97 km di komparasi dengan rata-rata bulanan bilangan sunspot plot tahunan ozon dan bilangan sunspot bulan April dan Oktober tahun 2005-2013 menunjukkan pola yang mirip nilai korelasi ozon dengan SSN untuk bulan April sebesar 0,75 dan korelasi untuk bulan Oktober sebesar 0,58 yang menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara ozon dan bilangan sunspot pada saat ozon mencapai maksimum di 97 km.