Temuan tradisi budaya Austronesia akhir Protosejarah (Megalitik) di Lembah Besoa, Sulawesi Tengah

Dwi Yani Yuniawati Umar (2010) Temuan tradisi budaya Austronesia akhir Protosejarah (Megalitik) di Lembah Besoa, Sulawesi Tengah. Naditira Widya, 4 (2): 2. pp. 175-191. ISSN 1410 - 0932

[thumbnail of 31] Text
31 - Published Version

Download (41kB)
[thumbnail of 4_2 lembah besoa.pdf]
Preview
Text
4_2 lembah besoa.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Di antara ras-ras yang menghuni wilayah Asia, bangsa petutur bahasa Austronesia adalah yang paling luas wilayah pengaruhnya. Pengaruhnya tidak ditemui di Asia Tenggara kepulauan saja, bahkan dijumpai di kepulauan Pasifik dan Madagaskar. Pengaruh itupun tidak saja teridentifkasi pada bahasa yang berkembang di wilayah-wilayah baru, tetapi tampak pula pada jejak-jejak teknologi yang menunjukkan perkawinan teknologi antara tradisi budaya logam Austronesia dan lokal. Demikian pula pada aspek religiusnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa adanya pengenalan tradisi penggunaan wadah kubur, bekal kubur, dan pendirian monumen megalitik.
Berangkat dari hal tersebut, tulisan ini membahas hasil penelitian arkeologi di Lembah Besoa dalam upaya memahami
tradisi budaya Austronesia di Sulawesi sekitar 3000 tahun yang lalu. Pengumpulan data dilakukan dengan ekskavasi
pada sejumlah lubang uji, baik pada situs maupun dalam kalamba. Hasil analisis arkeologis menunjukkan bahwa
kalamba yang berbentuk tong-tong batu tidak ditemukan di Lembah Besoa saja, tetapi dijumpai pula di Sarawak,
Danau Toba, Donggo, Laos, dan Assam. Namun demikian, yang mencirikan tradisi budaya Austronesia adalah lumpang batu dan batu dulang yang mengindikasikan telah dikenalnya kegiatan perladangan dan domestikasi hewan. Di lain pihak, pendukung budaya Lembah Besoa memiliki kedekatan DNA (Deoxyribonucleic acid) dengan masyarakat Kajang yang bermukim di Sulawesi Selatan, yang mengarahkan dugaan bahwa ada kesamaan keturunan atau pernah terjadi interaksi genetik pada kedua komunitas tersebut pada masa lampau. Interaksi
tersebut diperkuat dengan bukti-bukti artefaktual, antara lain kesamaan manik-manik dan gerabah slip merah.

Among the races that inhabit the Asian region, the Austronesian-language-speaking people had the most extensive area of influence; the effect was not found only in the islands of Southeast Asia, but in the Pacific islands and Madagascar as well. The influence was not identified only from the language developed in new territories, but also recognized from traces of technology showing a technological
marriage between the Austronesian metal traditions and indigenous skill. The religious aspect provide evidence
also that suggests the introduction of burial container, grave goods and the erection of megalithic monuments.
Based on such knowledge, this paper discusses the results of archaeological research carried out in the Besoa Valley as an effort to understand the Austronesian cultural traditions 3000 years ago in Sulawesi. The data was collected by excavating a number of test pits, either on the site or inside the ‘kalamba’. The results of archaeological analysis showed that ‘kalamba’ or stone vats were found not only in Besoa Valley, but also in Sarawak, Lake Toba, Donggo, Laos, and Assam. Nevertheless, the Austronesian cultural tradition in Central Sulawesi was charaterized by ‘lumpang batu’ and ‘batu dulang’ that indicate the introduction of cultivation and domesticating animals. On the other hand, the DNA of the Besoa Valley people showed close relationship with the Kajang people who live in South Sulawesi. Such evidence suggests there was a common hereditary or genetic interaction between the two communities in the past, which is strengthened by the evidence of similarity of beads and red slip pottery.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Austronesia, teknologi, kalamba, lumpang batu, batu dulang, perladangan padi, domestikasi hewan, Deoxyribonucleic acid Austronesian, technology, kalamba, lumpang batu, batu dulang, rice cultivation, animal domestication, Deoxyribonucleic acid, Archaeology, Ancient history
Subjects: Social and Political Sciences > Archaeology
Depositing User: Anif Maulidiawati
Date Deposited: 14 Sep 2023 07:10
Last Modified: 14 Sep 2023 07:10
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/19417

Actions (login required)

View Item
View Item