Dessy, Hermawan and Nabila Aurelia, Hidayat (2022) Pengaruh paparan sinar matahari pada penderita diabetes melitus tipe 2. Holistik: Jurnal Kesehatan, 16 (1): 4. pp. 35-41. ISSN 1978-3337
Jurnal_Dessy Hermawan_Universitas Malahayati Bandar Lampung_2022-4.pdf - Published Version
Download (412kB) | Preview
Abstract
Pendahuluan: Peningkatan kasus DM pada usia muda merupakan masalah serius dan harus ditangani sedini
mungkin, karena akan berefek pada penurunan kualitas hidup penderitanya di masa yang akan datang. Akhir-akhir ini, banyak riset yang melaporkan bahwa, kadar vitamin D pasien DM sangat rendah. Sumber vitamin D
selain dari makanan, juga berasal dari biosintesis pro vitamin D di kulit dengan bantuan sinar matahari/UVB.
Adanya trends prilaku menghindar sinar UVB seperti pengunaan pakaian panjang/tertutup dan
beraktiivitas/bekerja di dalam ruangan diduga berhubungan dengan kejadian rendahnya kadar vitamin D yang
akan berefek pada peningkatan kasus DM tidak terkontrol.
Tujuan: Untuk memperlajari hubungan kebiasaan menghindar dari sinar matahari dengan kejadian peningkatan
glukosa darah pada pasien DM.
Metode: Penelitian survey analitik dengan pendekatan case control. Adapun populasi pada penelitian ini adalah
semua pasien DM tipe 2 yang berobat ke poli penyakit dalam RSPBA pada periode Januari 2022. Adapun yang
menjadi sampel kasus adalah pasien DM yang glukosa darah sementara/GDS nya di atas 200 mg/dL (DM tidak
terkontrol) dan kelompok kontrol adalah pasien DM yang GDSnya di bawah 200 mg/dL (DM terkontrol). Adapun
total sampel ada 88 pasien dengan 44 orang sampel kasus dan 44 sampel control. Data yang dikumpulkan,
dianalisis dengan menggunakan uji statistic non parametric: chi square.
Hasil: Didapatkan hubungan yang bermakna antara kejadian DM tidak terkontrol dengan kebisaan berakatifitas
di dalam ruangan (0.003), pengunaan pakaian panjang/tertutup (0.001), bekerja di luar rumah (0.03), usia (0.01)
dan jenis kelamin (0.003).
Simpulan: Semakin sering seseorang menghindar paparan sinar matahari: beraktivitas di dalam ruangan serta
selalu menggunakan baju panjang/tertutup dalam jangka waktu lama, akan semakin meningkatkan kadar GDS
sehingga meningkatkan pula resiko menjadi DM tidak terkontrol. Direkomendasikan untuk meluangkan waktu 5-
30 menit seminggu 2-3 kali untuk memberi kesempatan kulit tubuh terpapar sinar matahari/UVB, hal ini penting
untuk menjaga agar biosintesis vitamin D tetap terjaga.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Paparan sinar matahari; Vitamin D; Penderita; Diabetus mellitus |
Subjects: | Health Resources > Data & Information Systems Medicine & Biology > Clinical Medicine Medicine & Biology > Nutrition |
Depositing User: | - Elfrida Meryance Saragih |
Date Deposited: | 26 Jun 2023 03:20 |
Last Modified: | 26 Jun 2023 03:20 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/18926 |