Yusuf (2009) Energi untuk industri metalurgi hulu. Proceeding seminar nasional daur bahan bakar 2009: A5. pp. 1-7. ISSN 1693-4687
5 Proceeding_Yusuf_BATAN_2009.pdf - Published Version
Download (2MB) | Preview
Abstract
Indusri metalurgi hulu yang melebur bahan tambang menjadi logam adalah industri yang menyerap energi secara sangat masif. Sebagai contoh, peleburan alumunium membutuhkan energi listrik sebesar 14.000 hingga 16.000 kWh per ton logam alumunium yang dihasilkan. Peleburan nikel dari bijih laterit yang terdapat diberbagai tempat di Inodonesia bagian timur membutuhkan energi sekitar 30.000 kWh per ton kandungan logam nikel di produk peleburannya. Kebutuhan energi yang sangat masif itu menuntut ketersediaan energi (biasannya listrik) dalam jumlah besar dan biaya yang murah. Listrik murah ini biasanya dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air, panas bumi, atau mungkin juga nuklir. Di korea selatan yang sudah menggunakan energi nuklir secara intensif, harga listrik untuk industri dapat ditekan disekitar 3 sen US$ atau Rp. 300 per kWh. Gabungan antara indstri metalurgi hulu dan energi nuklir mungkin akan dapat mengatasi masalah penolakan masyarakat dalam pendirian PLTN di kawasan yang sangat padat penduduk. Industri metalurgi hulu dapat dibangun di kawasan atau pulau berpenduduk jarang, sehingga masalah penolakan sosialnya dapat lebih terkendali.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Energy > Electric Power Production Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Perencanaan Sistem Energi Nuklir > Kajian Tekno Ekonomi Reaktor Nuklir Taksonomi BATAN > Reaktor Nuklir > Perencanaan Sistem Energi Nuklir > Kajian Tekno Ekonomi Reaktor Nuklir |
Depositing User: | Sdr Atam Ependi |
Date Deposited: | 02 Jul 2023 01:59 |
Last Modified: | 02 Jul 2023 01:59 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/18492 |