Analisis tingkat abrasi di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui laju perubahan garis pantai serta tingkat abrasi di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau berdasarkan beberapa variabel fisik wilayah pesisir. End Point Rate (EPR) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung laju perubahan garis pantai dengan menampilkan transek-transek sesuai dengan kategorinya (abrasi tinggi, abrasi sedang, abrasi rendah, stabil, dan akresi). Pada tahun 1991-2021 terjadi abrasi sejauh ±139.71 m setara dengan ±4.65 m/tahun paling banyak terjadi di Desa Sukajadi dan Desa Pangkalan Jambi, sedangkan akresi yaitu ±27.51 m setara dengan ±1.58 m/tahun paling banyak terjadi di Desa Pakning Asal dan Desa Sejangat. Abrasi tingkat sedang merupakan jenis yang mendominasi. Sukajadi dan Pangkalan Jambi merupakan desa yang mengalami abrasi tingkat tinggi. Wilayah terdampak abrasi memiliki arus dengan kategori sedang dan cepat serta pelindung pantai berupa mangrove yang sebagian besar telah rusak sehingga memerlukan perbaikan. Oleh sebab itu, faktor utama penyebab abrasi diduga minimnya pelindung pantai dan arus dengan kecepatan yang tinggi serta gelombang yang mengalir dari Selat Malaka.