Nia Marniati Etie Fajari (2013) Eksploitasi sumberdaya lingkungan dan kelestarian situs arkeologi: kasus Gua Payung yang terabaikan dan hilang. Naditira Widya, 7 (2): 5. pp. 145-156. ISSN 1410 - 0932
98 - Published Version
Download (41kB)
Abstract
Gua Payung adalah salah satu dari sekian banyak gua hunian prasejarah di kawasan karst Mantewe yang telah dilaporkan oleh Balai Arkeologi Banjarmasin. Penelitian pada 2006 dan 2012 telah menghasilkan sejumlah data arkeologi yang menunjukkan periode hunian dari sekitar 2970±130 BP dan 3070±130 BP. Namun, keberadaan Gua Payung yang memiliki nilai penting bagi perkembangan masa prasejarah di Kalimantan, tidak sejalan dengan kelestariannya sebagai situs cagar budaya. Gua Payung saat ini berada dalam kondisi yang rusak akibat penggalian tanah endapan gua dan kotoran kelelawar oleh masyarakat setempat untuk keperluan perkebunan sawit. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang melatarbelakangi kerusakan masif di Gua Payung dengan menguraikan rangkaian sebab-akibat yang terjadi karena beberapa aspek. Alur yang telah disusun kemudian menjadi dasar untuk menyusun sebuah tawaran solusi dalam mengurangi laju kerusakan gua-gua hunian prasejarah lainnya di kawasan karst Mantewe.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gua Payung, Mantewe, karst, prasejarah, cagar budaya, pelestarian, sumberdaya Payung Cave, Mantewe, karst, prehistoric, cultural preservation, conservation, cultural resource |
Subjects: | Social and Political Sciences > Archaeology |
Depositing User: | Anif Maulidiawati |
Date Deposited: | 16 Jun 2023 23:15 |
Last Modified: | 16 Jun 2023 23:15 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/17971 |