Wasita, Wasita (2015) Permasalahan hasil pertanggalan radiokarbon pada situs Patih Muhur dan posisinya dalam sejarah kerajaan-kerajaan di Kalimantan Selatan. Naditira Widya, 9 (1): 2. pp. 15-26. ISSN 1410-0932
Artikel_Wasita_Balai Arkeologi_2015.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (324kB) | Preview
Abstract
Kadang-kadang hasil analisis pertanggalan absolut, tidak sepenuhnya menuntaskan persoalan kronologi situs.Tidak jarang hasil pertanggalan absolut justru menimbulkan persoalan baru, contohnya di situs Patih Muhur. Berkaitan dengan itu, tujuan kajian ini dimaksudkan untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai penempatan situs Patih Muhur dalam kerangka sejarah kerajaan-kerajaan di Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitik. Aplikasinya dilakukan dengan mendeskripsikan tahapan pengambilan sampel, analisis yang dilakukan, dan membandingkan hasil pertanggalan absolut dan relatif. Kajian yang dilakukan menghasilkan temuan bahwa terdapat ketidaksinkronan antara pertanggalan absolut dan relatif. Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa validitas hasil pertanggalan absolut tidak cukup dilakukan hanya dalam satu kali uji pertanggalan dan kemudian dianggap final. Idealnya, kajian pertanggalan absolut dilakukan terhadap beberapa sampel dan akan lebih baik jika analisis dilakukan dengan radiokarbon modern. Setelah itu, seluruh hasilnya dikaji lagi dengan metode Bayesian untuk mendapatkan durasi aktivitas yang meyakinkan yang pernah terjadi di situs.Terakhir, kritisi kembali cara mendapatkan pertanggalan relatif.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pertanggalan absolut, Pertanggalan relatif, Perkerangkaan sejarah, Situs Patih Muhur, Kalimantan Selatan |
Subjects: | Social and Political Sciences > Archaeology |
Depositing User: | Anif Maulidiawati |
Date Deposited: | 18 May 2023 14:32 |
Last Modified: | 18 May 2023 14:33 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/16753 |