Tinjauan hukum Islam terhadap perlindungan hak-hak konsumen

Kegiatan perdagangan yang menyebabkan konsumerisme serta diberlakukannya undang-undang perlindungan konsumen di Indonesia itu tidak lepas karenakan pelaku usaha berbuat curang dalam perdagangan yang menggunakan sistem ekonomi yang bebas nilai, norma, bahkan norma agama yang terpenting mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, tahap berikutnya melahirkan budaya permisif, gaya hidup hedonis, kemiskinan ditengah kemakmuran yang pada dasarnya bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan ajaran agama. Berbeda dengan sistem ekonomi Islam yang sangat berlawanan, sebab mengandung nilai norma agama, yang secara keseluruhan mengatur kepentingan ekonomi individu dan masyarakat. Dengan berdasarkan hal di atas sistem ekonomi Islam mengutamakan keadilan, kesatuan, keseimbangan, kebebasan dan tangung jawab dalam mewujudkan kesejahteraan bagi umat manusia. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis- normatif. Metode yang digunakan dalam menganalisis data-data yang terkumpul adalah dengan metode induktif.Hasil temuan penelitian ini “Kedudukan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terhadap aturan Hukum Islam tentang perlindungan konsumen yakni sebagai penguat aturan hukum Islam tentang perlindungan konsumen dalam penerapannya di Indonesia. Upaya perlindungan konsumen sebenarnya sudah tersirat dan terkonsep dalam aturan Islam di setiap transaksinya. Kemudian dikuatkan dan ditegaskan lagi aturannya secara lebih rinci dalam aturan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 dari segi penerapannya. Apabila kedua aturan itu benar-benar diterapkan secara maksimal bukanlah ketidakmungkinan keharmonisan, keberkahan, keuntungan, perlindungan hak-hak kedua belah pihak terhadap kepentingan masing-masing dapat tercapai.