I Wayan Srijaya and Kadek Dedy Prawirajaya R (2021) Pluralisme pada masa Bali kuno abad IX-XIV berdasarkan rekaman arkeologi. Forum Arkeologi, 34 (2). pp. 83-100. ISSN 0854-3232
695-1983-3-PB.pdf
Download (1MB) | Preview
Abstract
Pluralisme merupakan diksi yang digunakan untuk menyatakan keberagaman, sebuah realita yang ada di bumi Nusantara ini. Pluralisme adalah suatu paham atau pandangan hidup yang mengakui dan menerima adanya kemajemukan atau keanekaragaman dalam suatu kelompok
masyarakat. Kemajemukan tersebut direpresentasikan oleh adanya perbedaan dari sisi agama/kepercayaan, suku, ras, adat istiadat, bahasa, dan budaya. Tinggalan arkeologi yang berasal dari masa Hindu Buddha di Bali memberikan informasi keberagaman tersebut. Oleh karena
itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kemajemukan yang yang tercermin pada rekaman tinggalan arkeologi tersebut. Metode yang digunakan adalah observasi, studi pustaka,serta analisis kualitatif. Rekaman arkeologi yang berasal dari abad IX-XIV di Bali, baik yang berupa artefaktual dan tekstual mengindikasikan bahwa masyarakat Bali dapat hidup secara harmonis di tengah-tengah perbedaan. Perbedaan keyakinan yang dianut tidak menimbulkan ketegangan sosial di masyarakat. Berdasarkan rekaman arkeologi yang ada, masyarakat Bali telah menunjukkan kemajemukan sejak abad IX. Keberagaman ini terus dipelihara dan dipupuk oleh para penguasa ketika itu sehingga terbangun toleransi di antara masyarakat yang berlainan agama/kepercayaannya
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pluralisme, Bali kuno, agama, tinggalan arkeologi |
Subjects: | Social and Political Sciences > Archaeology |
Divisions: | OR_Arkeologi_Bahasa_dan_Sastra |
Depositing User: | Dwi Untari |
Date Deposited: | 26 Apr 2023 23:53 |
Last Modified: | 26 Apr 2023 23:53 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/15267 |