Analisis akurasi informasi daerah berpotensi banjir dan hubungannya dengan tinggi curah hujan berdasarkan data penginderaan jauh

Ada dua jenis informasi yang disediakan oleh LAPAN terkait dengan banjir, yakni: 1/. Informasi potensi daerah tergenang banjir yang diturunkan dan data Multi-functional Transport Satellites (MTSAT), dan 2/. Informasi tinggi hujan dan data Tropical Rainfall Measurement Mission (TRMM). Kedua informasi dipublikasikan secara periodik harian dan dapat diunduh melalui website Sistem Informasi Mitigasi Bencana Alam (SIMBA)-LAPAN. Namun, akurasi dan kedua informasi tersebut terkait dengan kejadian banjir di beberapa wilayah di Indonesia masih perlu diuji. Penelitian ini bertujuan menganalisis akurasi informasi daerah berpotensi banjir dan hubungannya dengan tinggi hujan pada saat kejadian banjir. Untuk tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan data daerah berpotensi banjir dan data MTSAT, data curah hujan harian dan TRMM, dan data kejadian banjir dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 392 kejadian banjir di seluruh wilayah Indonesia hanya selcitar 32% (125 kejadian banjir) tepat berada pada daerah yang terdeteksi dari MTSAT berpotensi banjir, sedangkan 68% tidak tepat. Sebanyak 43.8% kejadian banjir terjadi pada tinggi hujan 0 — 50 m dan hanya 0.8% yang terjadi pada tinggi hujan lebih dan 100 mm. Dengan demkian, pemanfaatan informasi daerah berpotensi banjir dan MTSAT perlu dikaji ulang agar diperoleh informasi yang lebih alcurat. Di sisi lain, pemanfaatan informasi tinggi hujan pada saat banjir dan TRMM masih perlu dilakukan penyesuaian koefisien model estimasi dan validasinya terhadap curah hujan observasi.