Karakteristik pola curah hujan di wilayah Indonesia berdasarkan data Satelit TRMM (1998-2011).

Parwati, Sofan (2015) Karakteristik pola curah hujan di wilayah Indonesia berdasarkan data Satelit TRMM (1998-2011). In: Bunga rampai penginderaan jauh Indonesia 2013. Pusat Penginderaan Jauh, Institut Teknologi Bandung, Bandung, pp. 2-21. ISBN 978-602-19911-3-8

[thumbnail of Bunga rampai_Parwati Sofan_Hal. 2-21_2013.pdf]
Preview
Text
Bunga rampai_Parwati Sofan_Hal. 2-21_2013.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Karakteristik utama dari variabilitas curah hujan Indonesia pada skala tahunan didominasi oleh monsun Asia-Australia (AA). Pada skala waktu tahunan, distribusi curah hujan bergerak sejalan dengan zona suhu musiman maksimum. Dalam tulisan ini, beberapa karakteristik hujan di Indonesia dianalisis menggunakan data curah hujan berdasarkan data satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM) periode 1998 - 2011 pada resolusi 0.25 x 0.25.Secara spasial nilai rata-rata curah hujan setiap pixel diinterpolasi dengan metode Inverse Distance Weighted (IDW). Selanjutnya dilakukan pengkelasan curah hujan berdasarkan acuan BMKG sehingga diperoleh wilayah-wilayah di Indonesia yang memiliki Intensitas curah hujan sangat tinggi, tinggi, menengah, dan rendah. Hasil analisis menunjukkan bahwa curah hujan sangat tinggi (> 401 mm/bulan) terdapat di sebagian wilayah Papua Tengah, Papua Timur, Papua Barat. Curah hujan kategori tinggi (301-400 mm/bulan) terdapat di sebagian
wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan (Luwu), Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Curah hujan rendah (0-100 mm/bulan) terdapat di wilayah Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara. Selebihnya wilayah Indonesia termasuk dalam curah hujan kategori menengah (101 – 300 mm/bulan). Selain itu juga dilakukan pengkelasan pola hujan (Monsun, Ekuatorial, Lokal) terhadap 32 provinsi di Indonesia, dimana pola hujan monsun memiliki hujan maksimum pada periode Desember-Januari-Februari (DJF), sedangkan pola hujan ekuatorial memiliki puncak hujan pada bulan Maret dan Oktober, dan pola hujan lokal memiliki hujan maksimum pada periode Juni-Juli-Agustus (JJA). Hasil korelasi data TRMM dengan data curah hujan BMKG (r  0.8) menunjukkan bahwa data TRMM mampu dengan baik merepresentasikan kondisi curah hujan di wilayah Indonesia.

Item Type: Book Section
Additional Information: Cetakan Pertama : April 2015
Uncontrolled Keywords: TRMM, Klasifikasi curah hujan, Pola hujan, Analisis korelasi
Subjects: Atmospheric Sciences
Atmospheric Sciences > Physical Meteorology
Taksonomi LAPAN > Teknologi Penginderaan Jauh > Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan > Pemanfaatan Penginderaan Jauh > Pengolahan Data
Divisions: LAPAN > Deputi Penginderaan Jauh > Pusat Pemanfaatan Penginderaan jauh
Depositing User: - Dina -
Date Deposited: 29 Dec 2022 06:17
Last Modified: 29 Dec 2022 06:17
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/14079

Actions (login required)

View Item
View Item