Yunita Wulandari and Jacky Munilson (2022) Case Report: Management of Bilateral Sudden Deafness. Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan Leher Indonesia, 1 (1): 6. pp. 33-38. ISSN 2961-7480
Jurnal Otorinolaringologi Kepala dan leher Indonesia_Yunita_Universitas Andalas_2022_010133-38_6.pdf - Published Version
Download (278kB) | Preview
Abstract
Tuli mendadak didefinisikan sebagai kehilangan pendengaran sensorineural yang lebih dari 30 dB pada 3 frekuensi berturut-turut dalam onset 3 hari, sering unilateral, hanya sekitar 0,4-3,4% dari pasien yang mengalami tuli mendadak bilateral. Penyebab pasti tuli mendadak hanya ditemukan pada 10– 15% kasus, sebagian besar penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Tatalaksana injeksi kortikosteroid sistemik menjadi pilihan utama pada tatalaksana tuli mendadak dan dapat dikombinasikan dengan kortikosteroid injeksi intratimpani. Laporan Kasus: satu kasus pasien laki-laki, 33 tahun yang didiagnosis dengan tuli mendadak bilateral yang dilakukan terapi kortikosteroid sistemik dan dikombinasikan dengan injeksi deksametason intratimpani dengan hasil yang baik. Kesimpulan: terapi kombinasi kortikosteroid intratimpani dan kortikosteroid sistemik telah dilaporkan memiliki keunggulan dibandingkan terapi kortikosteroid sistemik saja. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang baik dalam penggunaan steroid intratimpani pada kasus tuli mendadak, baik sebagai terapi primer maupun sebagai terapi adjuvant (kombinasi)
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tuli mendadak, tuli sensorineural, injeksi intratimpani |
Subjects: | Health Resources > Health Services Medicine & Biology > Clinical Medicine |
Depositing User: | - Lukman Budiman |
Date Deposited: | 25 Aug 2023 04:38 |
Last Modified: | 25 Aug 2023 04:44 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/13459 |