Rencana induk ketenaganukliran: komitmen jangka panjang untuk meningkatkan pendayagunaan IPTEK nuklir

Meskipun telah berperan aktif dalam mendukung program pembangunan nasional selama lebih dari 60 tahun, peran iptek nuklir dalam mewujudkan keunggulan dan kesejahteraan bangsa dirasa masih belum optimal. Tantangan terbesar dalam meningkatkan pendayagunaan iptek nuklir lebih banyak berasal dari karakteristik iptek nuklir itu sendiri yang bersifat unik dan spesifik yang sering diasosiasikan dengan teknologi baru yang sangat maju, kompleks, dan beresiko tinggi. Sehingga penerimaan sosial terhadap hasil penelitian, pengembangan, perekayasaan, pengkajian, penerapan (litbangjirap) iptek nuklir berada pada tingkatan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya dukungan regulasi dan komitmen jangka panjang dari pemerintah terkait keberlanjutan kegiatan litbangjirap iptek nuklir dan proses hilirisasinya. Selain itu, kegiatan litbangjirap iptek nuklir di Indonesia harus dilaksanakan selaras dengan kebijakan pembangunan jangka panjang nasional dan kebijakan pembangunan jangka panjang tematik termasuk Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017-2045, Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035 dan Kebijakan Energi Nasional untuk menciptakan sinergi antara fokus kegiatan litbangjirap iptek nuklir dengan prioritas pembangunan nasional. Hal tersebut menjadi pertimbangan yang mendasar mengenai pentingnya menyusun sebuah kebijakan perencanaan jangka panjang terkait litbangjirap iptek nuklir dalam bentuk rencana induk ketenaganukliran (RIKN) yang disusun secara komprehensif dengan mempertimbangkan seluruh aspek terkait dalam rangka memberikan kepastian dan jaminan keberlangsungan litbangjirap iptek nuklir yang lebih terarah, berdaya guna dan berhasil guna. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji peran strategis RIKN sebagai dokumen perencanaan jangka panjang terutama dalam mendorong terwujudnya industri berbasis iptek nuklir di Indonesia, yang aman, selamat, berkualitas, berdaya saing, dan ramah lingkungan.