“JASMERAH”: Mengkaji isu-isu hukum pendirian cagar budaya di bulan

Lebih dari lima puluh tahun telah berlalu sejak Apollo 11 mendarat di bulan. Jejak kaki Neil Armstrong, berikut dengan beberapa obyek antariksa bersejarah, tetap berada di permukaan bulan. Timbul keprihatinan untuk menjaga keutuhan peninggalan-peninggalan tersebut dari kerusakan akibat kegiatan antariksa yang lebih baru. Belakangan ini, telah ada beberapa rencana untuk mendirikan cagar budaya di bulan untuk melindungi area-area bulan yang bersejarah. Artikel ini akan membahas urgensi, konsepsi, dan usaha-usaha saat ini untuk membentuk cagar budaya di bulan oleh Amerika Serikat dan For All Moonkind. Metode yang digunakan ialah yuridis normatif berupa kajian pustaka terhadap produk hukum, artikel, dan sumber-sumber lainnya. Setelah itu, data dianalisa untuk menentukan aspek-aspek hukum pendirian cagar budaya di bulan. Artikel ini menemukan adanya rintangan hukum untuk mendirikan cagar budaya di bulan, isu pengelolaan cagar, serta potensi dampak terhadap kebebasan eksplorasi dan eksploitasi antariksa. Upaya yang dilaksanakan telah mengalami perkembangan hingga ke tahapan awal diskusi pemodelan hukum yang dapat mengakomodasi cagar di antariksa dengan meminjam konsep dari rezim hukum lainnya. Rintangan lain dari cagar budaya di bulan berpotensi membatasi akses kegiatan antariksa di bulan sehingga menyulitkan negara berkembang dari mendapatkan keuntungan.