Analisis Pola Perubahan Garis Pantai Pesisir Semarang dan Sekitarnya Berdasarkan Citra Satelit Landsat Mulitemporal

Teguh Prayogo (2015) Analisis Pola Perubahan Garis Pantai Pesisir Semarang dan Sekitarnya Berdasarkan Citra Satelit Landsat Mulitemporal. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XX dan Kongres VI Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN). pp. 753-763.

[thumbnail of Prosiding_Teguh Prayogo_Pusfatja_2015.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Teguh Prayogo_Pusfatja_2015.pdf

Download (990kB) | Preview

Abstract

Pola perubahan garis pantai dalam periode tertentu pada suatu wilayah sangat berguna bagi perlindungan dan pengembangan wilayah tersebut. Pantai Semarang dan sekitarnya merupakan salah satu wilayah pesisir yang cukup dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan garis pantai secara temporal di sepanjang pesisir Semarang dan sekitarnya (Kendal dan Demak) berdasarkan data satelit Landsat. Pola perubahan garis pantai dianalisis menggunakan metode interpretasi visual (dijitasi on�screen) menggunakan komposit citra RGB RGB 457/RGB 547 (Landsat TM) dan RGB 423/RGB 432 (Landsat MSS) dan analisis time-series laju perubahan garis pantai disetiap kecamatan diukur dari empat garis transek tegak lurus pantai yang terdistribusi merata di setiap luasan kecamatan. Rata-rata perubahan garis pantai di setiap kecamatan dihitung dari rata-rata keempat transek tersebut. Berdasarkan hasil analisis pola perubahan garis pantai di sepanjang pesisir Semarang selama 36 tahun (1972-2008) menunjukkan keseimbangan total pengurangan (abrasi) dan penambahan garis pantai (akresi) masing-masing sebesar -64 m/tahun dan +60 m/tahun. Pola kesetimbangan dari timur ke barat terjadi pada pantai Kecamatan Sayung, Genuk, Tugu, dan Kaliwungu (abrasi) dan Semarang barat, Semarang Utara, Brangsong dan Kota Kendal (akresi). Laju perubahan untuk masing-masing pantai adalah -29 m/tahun (Sayung), -23 m/tahun (Genuk), -8 m/tahun (Tugu) dan -3 m/tahun (Kaliwungu), +8 m/tahun (Semarang Barat), +12 m/tahun (Semarang Utara), +14 m/tahun (Brangsong) dan +26 m/tahun (Kota Kendal). Laju abrasi pantai terbesar terjadi di Kecamatan Sayung dan sebaliknya laju akresi terbesar terjadi di pesisir Kota Kendal. Pola perubahan garis pantai menunjukkan keseimbangan laju penambahan dan pengurangan daratan di sepanjang pantai Kecamatan Sayung hingga pantai Kota Kendal dengan kecenderungan laju abrasi di bagian timur Kota Semarang

Item Type: Article
Additional Information: ISBN 978-602-97569-1-3
Uncontrolled Keywords: Garis Pantai, Semarang, Landsat, Multitemporal, Abrasi, Akresi
Subjects: Taksonomi LAPAN > Teknologi Penginderaan Jauh > Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan > Teknologi dan Data Penginderaan Jauh > Perolehan Data > Satelit
Divisions: LAPAN > Deputi Penginderaan Jauh > Pusat Pemanfaatan Penginderaan jauh
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 29 Mar 2021 06:45
Last Modified: 20 Jul 2022 08:15
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/11101

Actions (login required)

View Item
View Item