Identifikasi Bekas Lahan Tambang Timah Menggunakan Citra Satelit Penginderaan Jauh (Studi Kasus: Kabupaten Bangka Barat)

Penambangan timah telah menjadi aktivitas keseharian masyarakat Kabupaten Bangka Barat dan berlangsung sejak abad ke-5.Sejak itu eksplorasi bijih timah terus berkembang, mulai dari konvensional hingga menggunakan mesin modern. Kini eksplorasi lebih intensif dilakukan di laut seiring dengan semakin menipisnya cadangan timah di daratan. Peralihan tersebut meninggalkan lubang-lubang bekas lahan
pertambangan berukuran cukup besar di daratan Bangka. Lubang-lubang (kolong) tersebut berpotensi menimbulkan dampak lingkungan jangka panjang, terutama berkaitan dengan kualitas dan kuantitas air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi bekas lahan tambang timah menggunakan data penginderaan jauh satelit. Data yang digunakan adalah citra Landsat multi temporal periode 1989-2014, worldview dan DEM SRTM. Metodenya dengan mengkombinasikan pengamatan secara visual, spectral, dan analisis 3D terhadap lahan bekas penambangan timah. Hasil penelitian menunjukkan secara visual bekas lahan tambang timah selain memiliki
bentuk, pola, dan sebaran yang spesifik. Namun klasifikasi secara visual masih memiliki tingkat kesalahan yang cukup tinggi untuk mengidentifikasi bekas lahan tambang timah.Dengan mengamati karakteristik nilai spectral dan digital objek pada citra, maka lahan bekas tambang timah dapat teridentifikasi dan menghasilkan nilai akurasi yang lebih baik. Penggunaan analisis 3D semakin menguatkan hasil identifikasi
terhadap objek mengingat lahan bekas tambang timah meninggalkan jejak berupa lubang-lubang yang cukup dalam